Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, menggencarkan penyemprotan disinfektan kepada semua kendaraan pengangkut sapi dan mendatangi kandang-kandang sapi milik warga guna mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.
"Semua kendaraan bermotor pengangkut sapi, baik dari Pamekasan yang hendak ke luar daerah ataupun dari luar Pamekasan yang hendak ke Pamekasan kita cegat dan kita semprotkan disinfektan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis.
Baca juga: Pemkab Pamekasan uji laboratorium sejumlah sapi sakit bergejala mirip PMK
Saat ini, BPBD Pemkab Pamekasan mendirikan dua pos pantau PMK di jalur penghubung antara Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang, yakni di Jalan Raya Tlanakan, Pamekasan.
Pos pantau PMK juga didirikan di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, yakni di pasar sapi Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Dia menjelaskan pendirian pos pantau PMK itu sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi antara Pemkab Pamekasan dan Pemprov Jatim yang menyebutkan bahwa wabah PMK mulai menyebar di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Baca juga: BPBD Pamekasan dirikan pos pantau PMK pada dua kecamatan
Pemprov meminta agar masing-masing daerah di Jawa Timur melakukan upaya antisipasi, mengingat wabah ini bisa menyebar dengan cepat, apalagi terjadi perlintasan hewan dari satu kabupaten ke kabupaten lain.
"Selain melakukan penyemprotan pada kendaraan pengangkut sapi, kami juga mendatangi kandang-kandang milik warga," katanya.
Khusus untuk penyemprotan disinfektan ke desa-desa itu, pihaknya bekerja sama dengan komunitas relawan yang tergabung dalam Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Semua kendaraan bermotor pengangkut sapi, baik dari Pamekasan yang hendak ke luar daerah ataupun dari luar Pamekasan yang hendak ke Pamekasan kita cegat dan kita semprotkan disinfektan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis.
Baca juga: Pemkab Pamekasan uji laboratorium sejumlah sapi sakit bergejala mirip PMK
Saat ini, BPBD Pemkab Pamekasan mendirikan dua pos pantau PMK di jalur penghubung antara Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang, yakni di Jalan Raya Tlanakan, Pamekasan.
Pos pantau PMK juga didirikan di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, yakni di pasar sapi Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Dia menjelaskan pendirian pos pantau PMK itu sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi antara Pemkab Pamekasan dan Pemprov Jatim yang menyebutkan bahwa wabah PMK mulai menyebar di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Baca juga: BPBD Pamekasan dirikan pos pantau PMK pada dua kecamatan
Pemprov meminta agar masing-masing daerah di Jawa Timur melakukan upaya antisipasi, mengingat wabah ini bisa menyebar dengan cepat, apalagi terjadi perlintasan hewan dari satu kabupaten ke kabupaten lain.
"Selain melakukan penyemprotan pada kendaraan pengangkut sapi, kami juga mendatangi kandang-kandang milik warga," katanya.
Khusus untuk penyemprotan disinfektan ke desa-desa itu, pihaknya bekerja sama dengan komunitas relawan yang tergabung dalam Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022