Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan inovasi layanan pengaduan kepada juri dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dalam penilaian Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (P4) yang dilakukan secara virtual. 

Wali Kota, Kamis mengemukakan Kota Kediri berhasil masuk dalam Top 51 Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik yang dirilis Kementerian PAN-RB. Pemerintah Kota Kediri mengintegrasikan data-data pengaduan yang ada melalui aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Nantinya data-data ini akan digunakan untuk membuat kebijakan. 

"Ini aplikasi yang akan membantu kami untuk membuat kebijakan. Kami bisa melihat apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan. Sehingga bisa membuatkan program yang pas untuk tahun-tahun mendatang," katanya di Kediri. 

Pemkot Kediri membuat layanan pengaduan suara warga (Surga). Warga dapat memberikan informasi ataupun aduan yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh OPD Pemerintah Kota Kediri. 

Dalam perkembangannya, pemerintah membuat kanal pengaduan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (Lapor) LAPOR!. 

Surga yang dibuat lebih dulu diintegrasikan dengan SP4N - Lapor. Pada awal integrasinya bersifat satu arah.

Ke depan, Pemerintah Kota Kediri akan mengintegrasikan secara dua arah antara SP4N-Lapor dan Surga. Dua arah ini dimaksudkan agar ke depan masyarakat saat mengirimkan aduan ke Surga akan masuk ke SP4N-Lapor dan begitu pula sebaliknya. 

"Tapi, karena memang Surga ini sudah melesat lebih dulu maka jauh lebih familiar. Namun, Surga juga masih memiliki kekurangan sehingga kami harus integrasikan dua arah. Harapannya permasalahan bisa diselesaikan di tingkat paling bawah. Kalau tidak bisa baru ke tingkat yang lebih atas," kata dia. 

Saat pendemi COVID-19, Pemerintah Kota Kediri membuat Call Center COVID-19. Pemerintah Kota Kediri banyak menerima aduan. Masyarakat juga banyak mencari informasi mengenai COVID-19 di Call Center baik melalui telefon ataupun aplikasi WhatsApp. 

"Agar lebih akuntabel semua aduan yang masuk melalui WhatsApp, telepon, dan kunjungan langsung di-input ke dalam aplikasi serta dapat diakses oleh publik melalui website cc.kedirikota.go.id. Total aduan sebanyak 6.496 dan 85,5 persen melalui WhatsApp," kata dia. 

Wali Kota juga menambahkan dari layanan aduan pengaduan Kota Kediri, bahwa yang paling banyak aduan masyarakat melalui laman Surga dan WhatsApp Call Center COVID-19. 

Kedua, seluruh aduan masyarakat Kota Kediri dapat tertampung walaupun aduan tersebut wewenang pemerintah daerah, provinsi ataupun pusat. Sebab Surga telah terintegrasi satu arah dengan SP4N-Lapor. 

Ketiga, sepanjang tahun 2021 layanan publik yang sering dicari adalah pengurusan kependudukan. Keempat, selama puncak pandemi COVID-19, layanan yang sering dicari adalah ketersediaan tempat tidur isolasi COVID-19, konfirmasi positif COVID-19, dan permohonan tenaga medis. 

Kelima, untuk Dinas Sosial Kota Kediri pertanyaan yang sering adalah tata cara perolehan bantuan sosial baik pusat dan daerah. 

"Dampak terkait peningkatan kepuasan layanan juga mempengaruhi indeks kepuasan masyarakat. Contohnya peningkatan jumlah pengaduan pada tahun 2020 sejumlah 28 pada tahun 2021 sebanyak 57. Ini meningkatkan IKM dari 3,48 menjadi 3,51 di tahun 2021. Nilai rata-rata tindak lanjut aduan adalah 4,6 hari. Nilai itu tidak melebihi batas standar nasional 5 hari. Artinya durasi penyelesaian pengaduan oleh Pemerintah Kota Kediri sudah baik," kata dia. 

Turut Hadir mendampingi wali kora, Asisten Administrasi Umum Kota Kediri Nur Muhyar, Kepala Dinas Kominfo Apip Permana, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Kepala Bagian Organisasi Sugiarti, dan OPD teknis lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022