Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut almarhum Achmad Yurianto, mantan juru bicara pemerintah untuk Penanganan COVID-19 pada awal pandemi masuk ke Tanah Air, adalah sosok pekerja keras dan selalu ceria.
"Kami sangat berduka. Almarhum adalah sosok yang cerdas dan pandangan-pandangannya sangat tangkas serta pekerja keras. Oleh karena itu, beliau dipilih menjadi juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," Muhadjir Effendy di Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Achmad Yurianto yang juga Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu tutup usia setelah sekian lama berjuang melawan sakit kanker usus.
"Kami benar-benar kehilangan beliau. Almarhum orang yang baik dan ramah. Hanya saja, saya benar-benar tidak tahu kalau beliau menderita penyakit kanker. Selama ini almarhum selalu kelihatan ceria, selalu periang dan sama sekali tidak kelihatan kalau beliau sakit," ujarnya.
Menyinggung pertemuan terakhirnya dengan almarhum Achmad Yurianto, Menko Muhadjir menyebut saat acara sosialisasi peraturan presiden yang berkaitan dengan revitalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam upaya meningkatkan kinerja BPJS.
"Saya masih sempat ngobrol-ngobrol dengan beliau dan beliau sama sekali tidak kelihatan sakit. Tetap ceria, periang, sangat bijak, rendah hati, bersahabat, profesional, dan berintegritas tinggi dalam bekerja," ucap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Jenazah almarhum Achmad Yurianto yang sempat dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang itu akan dimakamkan di Kota Batu, Jawa Timur, pada Minggu (22/5).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami sangat berduka. Almarhum adalah sosok yang cerdas dan pandangan-pandangannya sangat tangkas serta pekerja keras. Oleh karena itu, beliau dipilih menjadi juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," Muhadjir Effendy di Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Achmad Yurianto yang juga Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu tutup usia setelah sekian lama berjuang melawan sakit kanker usus.
"Kami benar-benar kehilangan beliau. Almarhum orang yang baik dan ramah. Hanya saja, saya benar-benar tidak tahu kalau beliau menderita penyakit kanker. Selama ini almarhum selalu kelihatan ceria, selalu periang dan sama sekali tidak kelihatan kalau beliau sakit," ujarnya.
Menyinggung pertemuan terakhirnya dengan almarhum Achmad Yurianto, Menko Muhadjir menyebut saat acara sosialisasi peraturan presiden yang berkaitan dengan revitalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam upaya meningkatkan kinerja BPJS.
"Saya masih sempat ngobrol-ngobrol dengan beliau dan beliau sama sekali tidak kelihatan sakit. Tetap ceria, periang, sangat bijak, rendah hati, bersahabat, profesional, dan berintegritas tinggi dalam bekerja," ucap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Jenazah almarhum Achmad Yurianto yang sempat dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang itu akan dimakamkan di Kota Batu, Jawa Timur, pada Minggu (22/5).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022