Armada Jemput Pelayanan Online By Sistem Elektronik Kependudukan Ter-integrasi atau dikenal Jempol Sekti dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat membantu pelayanan adiministrasi di perkampungan Kota Surabaya.

Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Balai RW sebenarnya bukan hal baru dilakukan di rumah susun (rusun) Urip Sumoharjo Kecamatan Ganteng.

"Tetapi, yang baru pertama kali digelar di Balai RW Rusun Urip Sumoharjo adalah pelayanan armada Jempol Sekti," kata dia.

Menurut dia, pelayanan adminduk dan perekaman KTP elektronik dengan armada Jempol Sekti dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya telah dilakukan di perkampungan Balai RW 14 Rusun Urip Sumoharjo dan sekolah di SMA Negeri 9 Kecamatan Genteng serta rumah warga lansia/disabilitas di Kecamatan Sawahan, Surabaya pada Jumat (20/5).

Ia mengatakan pelayanan adiminduk dilakukan setiap pekan oleh Dispendukcapil Surabaya di tiga lokasi kampung dan sekolah setiap pekan. Tujuannya, kata dia, untuk mempermudah jangkauan perekaman KTP-el serta pelayanan adminduk lainnya.

"Karena ada beberapa permasalahan warga yang belum bisa tertangani, maka dari itu kami menggandeng Dispendukcapil Surabaya agar cepat terselesaikan dengan mendatangkan pelayanan Jempol Sekti ini sebagai solusinya," katanya.

Kemudahan pelayanan adminduk di Kota Surabaya saat ini, lanjut dia, memanjakan warga, selain lebih dekat di kelurahan Urip Sumoharjo juga disiapkan baju kemeja dan hijab bagi warga yang lupa memakai pakaian formal ketika perekaman KTP-el.

"Jadi ada sedikit evaluasi yang berkaitan dengan busana yang dipakai saat perekaman KTP-el, untuk antisipasinya akan kami sediakan kemeja dan jilbab, bagi yang lupa. Tapi kami juga mengimbau agar warga tidak lupa untuk mengenakan pakaian rapi sebelum berangkat," kata Muhammad ARies Hilmi.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji sebelumnya mengatakan layanan Jempol Sekti dan Jemput Bola Administrasi Kependudukan (Jebol Anduk) di sekolah penting dilakukan. Hal ini dikarenakan terkadang anak-anak yang sudah berusia 18 tahun masih enggan untuk melakukan perekaman KTP-el, mereka terkesan santai-santai saja meskipun belum punya KTP.

"Maka dari itu, kami datangi mereka ke sekolah-sekolahnya, dan akhirnya mereka pun bersemangat untuk melakukan perekaman KTP ini," kata Agus.

Sedangkan yang tidak kalah pentingnya adalah layanan adminduk di perkampungan. Layanan ini menyasar warga yang sepuh, sakit, dan warga-warga yang tidak bisa memanfaatkan layanan Klampid (Kawin, lahir, mati, pindah dan datang)

Menurut dia, dalam layanan ini, Dispendukcapil bekerja sama dengan pihak kelurahan untuk mengumpulkan warga yang belum tersentuh Klampid.

"Jadi, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warganya di balai RW, ada yang hanya 10 orang, ada yang 15 itu dikumpulkan, lalu kami datangi kampung-kampung itu dengan armada Jempol Sekti,” demikian Agus Imam Sonhaji. 

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022