Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mendorong perluasan pasar UMKM di wilayah Jatim melalui daring, yakni dengan marketplace bernama Bakaoo.id berbasis e-commerce, tujuannya untuk meningkatkan daya saing usaha di skala nasional dan internasional.

Direktur Regional Indonesia Timur PHE WMO, Awang Lazuardi, dalam siaran persnya di Surabaya, Sabtu mengatakan, laman itu dikembangkan untuk membantu penjualan dari produk lokal UMKM binaan PHE WMO di Jatiim, dan memperluas jaringan pasar dari produknya.

Awang berharap, dengan adanya laman itu pendapatan UMKM akan meningkat, dan produk UMKM akan dikenal luas  sampai luar negeri.

Perajin batik Tanjungbumi Bangkalan, Hananah mengakui adanya perbedaan setelah dibina PHE WMO. Sebelumnya, dia masih menawarkan dagangannya secara konvensional dengan cara menitipkan batik produksinya ke toko-toko di Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan dan Sumenep.

Sejak menjadi binaan PHE WMO, usaha batik Hananah semakin berkembang. Omzetnya naik berkali-kali lipat karena perluasan pasar.

Jika sebelumnya dalam sebulan bisa laku ratusan lembar, kini jumlah batiknya yang terjual semakin banyak dengan banderol harga mulai Rp200 ribu hingga Rp15 juta. Penjualan semakin maksimal dengan Bakaoo.id.

"Sebulan ratusan lembar, setelah dibina PHE WMO bisa lebih soalnya masih kirim toko-toko langganan tetap offline dan online," ujarnya.

Saat ini Hananah bahkan sudah memberdayakan lebih dari puluhan perajin. "Sudah memberdayakan 20 orang lebih perajin. Di Desa Bandang Daja sendiri rata-rata pembatik," tuturnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022