Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf ziarah ke Makam Pahlawan Nasional K.H.R. As'ad Syamsul Arifin di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Selasa.
Dalam kunjungannya, Gus Yahya datang ditemani Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PBNU Amin Said Husni, selanjutnya silaturahim ke Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy.
"Mementum kedatangan Ketua Umum PBNU semacam inilah yang kami rindukan. Di tempat ini ada banyak sejarah panjang Nahdlatul Ulama," kata Kiai Azaim dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Situbondo, Selasa.
Kiai Azaim lantas menceritakan momentum K.H.R. As'ad Syamsul Arifin menerima mandat tongkat dan tasbih dari Syaichona Cholil Bangkalan sebelum NU didirikan. Kiai As'ad pula yang dipercaya oleh Hadratusyech Hasyim Asyari untuk mengkonsultasikan tentang NU dan lambangnya.
Sementara itu, Gus Yahya mengatakan bahwa kedatangannya ke sejumlah kiai dan pesantren kali ini untuk mendapatkan keberkahan dari para muazis pendiri NU salah satunya di Situbondo.
"Kami mewakili mandat yang berat dari para muazis jam'iyah ini. Barokah kebaikan hadir dalam jamiyah ini. Khusus dari K.H. R Syamsul Arifin, apa yang kita lakukan semoga mendapatkan kemudahan dan keberkahan," kata Gus Yahya.8
Dalam kesempatan ini, Gus Yahya mengungkapkan bahwa PBNU saat ini sedang berusaha meningkatkan disiplin organisasi, serta mempererat kebaikan, mulai ranting hingga ke atas sampai PBNU diupayakan tidak ada nada yang tidak seirama dengan keseluruhannya.
"Mudah-Mudahan dengan barokah para muazis semuanya bisa tercapai," tuturnya.
Usai silaturahim di kediaman Kiai Azaim, Gus Yahya lantas melanjutkan sowan ke kediaman Wakil Rais Aam PBNU K.H. Afifuddin Muhajir yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari pesantren Sukorejo.
Silaturahim Gus Yahya kemudian dilanjutkan ke kediaman K.H.R. Muhammad Kholil As'ad di Pondok Pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo.
Kegiatan kumpul para kiai seperti ini penting. Jadi bisa saling bersilaturahim, saling tukar pemikiran. Saya bangga Ketum PBNU menghidupkan budaya keliling ke kiai-kiai," ujar Kiai Kholil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dalam kunjungannya, Gus Yahya datang ditemani Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PBNU Amin Said Husni, selanjutnya silaturahim ke Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy.
"Mementum kedatangan Ketua Umum PBNU semacam inilah yang kami rindukan. Di tempat ini ada banyak sejarah panjang Nahdlatul Ulama," kata Kiai Azaim dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Situbondo, Selasa.
Kiai Azaim lantas menceritakan momentum K.H.R. As'ad Syamsul Arifin menerima mandat tongkat dan tasbih dari Syaichona Cholil Bangkalan sebelum NU didirikan. Kiai As'ad pula yang dipercaya oleh Hadratusyech Hasyim Asyari untuk mengkonsultasikan tentang NU dan lambangnya.
Sementara itu, Gus Yahya mengatakan bahwa kedatangannya ke sejumlah kiai dan pesantren kali ini untuk mendapatkan keberkahan dari para muazis pendiri NU salah satunya di Situbondo.
"Kami mewakili mandat yang berat dari para muazis jam'iyah ini. Barokah kebaikan hadir dalam jamiyah ini. Khusus dari K.H. R Syamsul Arifin, apa yang kita lakukan semoga mendapatkan kemudahan dan keberkahan," kata Gus Yahya.8
Dalam kesempatan ini, Gus Yahya mengungkapkan bahwa PBNU saat ini sedang berusaha meningkatkan disiplin organisasi, serta mempererat kebaikan, mulai ranting hingga ke atas sampai PBNU diupayakan tidak ada nada yang tidak seirama dengan keseluruhannya.
"Mudah-Mudahan dengan barokah para muazis semuanya bisa tercapai," tuturnya.
Usai silaturahim di kediaman Kiai Azaim, Gus Yahya lantas melanjutkan sowan ke kediaman Wakil Rais Aam PBNU K.H. Afifuddin Muhajir yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari pesantren Sukorejo.
Silaturahim Gus Yahya kemudian dilanjutkan ke kediaman K.H.R. Muhammad Kholil As'ad di Pondok Pesantren Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo.
Kegiatan kumpul para kiai seperti ini penting. Jadi bisa saling bersilaturahim, saling tukar pemikiran. Saya bangga Ketum PBNU menghidupkan budaya keliling ke kiai-kiai," ujar Kiai Kholil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022