Tokoh masyarakat berharap Pemerintah Kota Surabaya memberikan perhatian penuh kepada korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo), Senin (16/5), yang saat ini dirawat di rumah sakit Kota Mojokerto, Jatim.
"Kami berharap pemkot semaksimal mungkin memberikan perhatian penuh kepada para korban. Mungkin bisa koordinasi dengan camat dan kelurahan setempat," kata tokoh masyarakat Kelurahan Benowo dan Pakal Masduki Toha di Surabaya, Selasa.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini, apapun yang dibutuhkan pihak keluarga yang ditinggalkan selama pemakaman hingga usai pemakaman sebisa mungkin dibantu pemerintah kota.
Atas kejadian ini, Masduki mengaku prihatin dan menghaturkan duka cita mendalam. Semoga amal ibadah para korban yang meninggal diterima Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
"Dalam peristiwa ini, kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Kita berpikiran positif saja, biar kepolisan mencari penyebabnya," katanya.
Masduki mengatakan peristiwa ini menjadi titik balik agar semua warga berhati-hati saat perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
"Kalau kepergian jauh dan saat itu sopirnya kecapekan atau ngantuk, sebaiknya berhenti. Paling tidak ada komunikasi antara panitia dan sopir bus. Ini menjadi catatan," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjenguk para korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Mojokerto, Senin (16/5).
Eri melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Bahkan, dia juga memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.
Bus PO Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi ini.
Informasi dari pihak kepolisian, korban tewas kecelakaan bus itu sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalami luka-luka.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan karena sopir bus mengantuk.
Sejumlah korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia seperti halnya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami berharap pemkot semaksimal mungkin memberikan perhatian penuh kepada para korban. Mungkin bisa koordinasi dengan camat dan kelurahan setempat," kata tokoh masyarakat Kelurahan Benowo dan Pakal Masduki Toha di Surabaya, Selasa.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini, apapun yang dibutuhkan pihak keluarga yang ditinggalkan selama pemakaman hingga usai pemakaman sebisa mungkin dibantu pemerintah kota.
Atas kejadian ini, Masduki mengaku prihatin dan menghaturkan duka cita mendalam. Semoga amal ibadah para korban yang meninggal diterima Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
"Dalam peristiwa ini, kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Kita berpikiran positif saja, biar kepolisan mencari penyebabnya," katanya.
Masduki mengatakan peristiwa ini menjadi titik balik agar semua warga berhati-hati saat perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
"Kalau kepergian jauh dan saat itu sopirnya kecapekan atau ngantuk, sebaiknya berhenti. Paling tidak ada komunikasi antara panitia dan sopir bus. Ini menjadi catatan," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjenguk para korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Mojokerto, Senin (16/5).
Eri melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Bahkan, dia juga memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.
Bus PO Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi ini.
Informasi dari pihak kepolisian, korban tewas kecelakaan bus itu sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalami luka-luka.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan karena sopir bus mengantuk.
Sejumlah korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia seperti halnya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022