Pemudik dengan perahu motor di Pelabuhan Tanglok menuju Pulau Gili Mandangin di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, pada H-2 Lebaran, Sabtu, terpantau sepi.
"Kalaupun ada perahu yang berangkat ke Pulau Mandangin seperti tadi, itu bukan pemudik, akan tetapi warga Pulau Mandangin yang berbelanja ke Kota Sampang," kata Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo, saat memantau mudik Lebaran di Pelabuhan Tanglok, Sampang, Sabtu.
Gili Mandangin merupakan salah satu pulau yang masuk Kecamatan Kota Sampang dengan luas wilayah mencapai 1,65 kilometer persegi, dengan jarak tempuh antara 1 hingga 1,5 jam perjalanan dengan perahu motor dari Pelabuhan Tanglok, Sampang.
Sekitar 16 ribu jiwa tinggal di pulau ini. Umumnya bekerja sebagai nelayan, dan sebagian merantau ke luar pulau, seperti Surabaya, Malang, Probolinggo, dan Situbondo.
Pada Lebaran seperti sekarang ini, warga pulau yang merantau ke luar daerah biasanya mudik ke pulau itu. Seperti pada musim mudik Lebaran 2019 saat belum terjadi pandemi COVID-19.
Sebanyak 23 armada perahu motor dioperasikan untuk mengangkut pemudik, atau bertambah 13 armada, karena perahu motor pengangkut penumpang yang biasa beroperasi setiap hari hanya 10 armada.
Ongkos dari daratan ke pulau juga meningkat, dari biasanya Rp7.500 per orang menjadi Rp10 ribu.
"Tapi untuk Lebaran kali ini, penumpang sepi. Dalam sehari, saya hanya dua kali bolak-balik dari pulau ke sini dengan 20 orang penumpang saja, beda dengan dulu," kata salah seorang jurumudi perahu motor Mandangin-Sampang, Ahmadi.
Berbeda dengan angkutan laun pada umumnya, para anak buah perahu dan jurumudi perahu tidak ada yang menggunakan masker.
Namun, sejak Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo mendatangi pangkalan kapal di pelabuhan Tanglok, Sampang, Sabtu, mereka akhirnya bersedia memakai masker.
Satu persatu jurumudi dan anak buah perahu diberi masker. Kasat juga menitipkan sejumlah masker agar dibagikan kepada penumpang.
"Ini penting, untuk mencegah penyebaran COVID-19, karena sampai saat ini pandemi masih terjadi, meski kasusnya sudah melandai. Jadi, bapak-bapak, tolong agar memakai masker ya..!," ucap Catur.
Selain menyosialisasikan tentang pentingnya menggunakan masker, Catur meminta agar memanfaatkan pelampung yang telah diberikan Dinas Perhubungan Pemkab Sampang, sehingga jika terjadi kecelakaan laut bisa tertolong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kalaupun ada perahu yang berangkat ke Pulau Mandangin seperti tadi, itu bukan pemudik, akan tetapi warga Pulau Mandangin yang berbelanja ke Kota Sampang," kata Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo, saat memantau mudik Lebaran di Pelabuhan Tanglok, Sampang, Sabtu.
Gili Mandangin merupakan salah satu pulau yang masuk Kecamatan Kota Sampang dengan luas wilayah mencapai 1,65 kilometer persegi, dengan jarak tempuh antara 1 hingga 1,5 jam perjalanan dengan perahu motor dari Pelabuhan Tanglok, Sampang.
Sekitar 16 ribu jiwa tinggal di pulau ini. Umumnya bekerja sebagai nelayan, dan sebagian merantau ke luar pulau, seperti Surabaya, Malang, Probolinggo, dan Situbondo.
Pada Lebaran seperti sekarang ini, warga pulau yang merantau ke luar daerah biasanya mudik ke pulau itu. Seperti pada musim mudik Lebaran 2019 saat belum terjadi pandemi COVID-19.
Sebanyak 23 armada perahu motor dioperasikan untuk mengangkut pemudik, atau bertambah 13 armada, karena perahu motor pengangkut penumpang yang biasa beroperasi setiap hari hanya 10 armada.
Ongkos dari daratan ke pulau juga meningkat, dari biasanya Rp7.500 per orang menjadi Rp10 ribu.
"Tapi untuk Lebaran kali ini, penumpang sepi. Dalam sehari, saya hanya dua kali bolak-balik dari pulau ke sini dengan 20 orang penumpang saja, beda dengan dulu," kata salah seorang jurumudi perahu motor Mandangin-Sampang, Ahmadi.
Berbeda dengan angkutan laun pada umumnya, para anak buah perahu dan jurumudi perahu tidak ada yang menggunakan masker.
Namun, sejak Kasat Polairud Polres Sampang Iptu Catur Rahardjo mendatangi pangkalan kapal di pelabuhan Tanglok, Sampang, Sabtu, mereka akhirnya bersedia memakai masker.
Satu persatu jurumudi dan anak buah perahu diberi masker. Kasat juga menitipkan sejumlah masker agar dibagikan kepada penumpang.
"Ini penting, untuk mencegah penyebaran COVID-19, karena sampai saat ini pandemi masih terjadi, meski kasusnya sudah melandai. Jadi, bapak-bapak, tolong agar memakai masker ya..!," ucap Catur.
Selain menyosialisasikan tentang pentingnya menggunakan masker, Catur meminta agar memanfaatkan pelampung yang telah diberikan Dinas Perhubungan Pemkab Sampang, sehingga jika terjadi kecelakaan laut bisa tertolong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022