Keluarga Alumni Institut Pertanian STIPER (KAINSTIPER) Yogyakarta mendukung keputusan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor CPO dan minyak goreng serta produk turunannya, sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
 
Ketua KAINSTIPER Priyanto PS dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Kamis, mengatakan keputusan itu sangat tepat, karena keberadaan minyak goreng sawit menjadi penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, sebab telah digunakan untuk mengolah bahan makanan.
 
"Minyak goreng sawit memiliki popularitas tinggi di masyarakat Indonesia, hampir semua makanan diolah menggunakan minyak goreng sawit dan turunannya,” kata Priyanto PS, menjelaskan.
 
Oleh karena itu, sejalan dengan pesatnya kebutuhan masyarakat Indonesia dan dinamika nasional, sangat tepat keputusan larangan ekspor CPO dan minyak goreng
 
KAINSTIPER juga mendorong adanya perbaikan tata kelola bisnis minyak sawit berkelanjutan di masa depan.
 
“Instruksi Presiden Jokowi untuk memenuhi pasokan minyak goreng curah bagi seluruh rakyat Indonesia harus kita dukung sebagai bagian dari tanggung jawab bersama," katanya.
 
Menurutnya, meski Presiden tidak menyebutkan batas waktunya, namun kecukupan pasokan minyak goreng curah harga Rp14.000/liter bagi rakyat Indonesia, menjadi prioritas utama yang harus dilakukan bersama.
 
Ia juga mendorong kerja sama para pelaku usaha minyak sawit nasional dari hulu hingga hilir, supaya target pemenuhan pasokan minyak goreng curah bagi masyarakat luas bisa terpenuhi. Sebab, keterlibatan langsung para pelaku usaha dibutuhkan demi meningkatkan pasokan minyak goreng curah domestik, sehingga tidak terjadi lagi antrean panjang pembelian minyak goreng curah.
 
"Adanya kerja sama erat antara pelaku usaha minyak sawit dari hulu hingga hilir dan edukasi konsumen minyak goreng secara berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan pertanian di era 5.0. Mari bekerja sama membangun NKRI,” kata Priyanto PS menegaskan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022