Aparat Polres Sumenep, Jawa Timur, memfokuskan pengamanan di pelabuhan dan pasar tradisional pada pengamanan mudik Lebaran 1443 Hijriah sebagai upaya mencegah terjadinya kemacetan dan penyebaran COVID-19.

"Dua hal ini, kemacetan dan penyebaran COVID-19 menjadi perhatian utama kami karena pada musim mudik Lebaran kali ini kita masih dalam situasi pandemi," kata Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya di Sumenep, Sabtu.

Sebanyak 350 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 1443 Hijriah kali ini.

Menurut kapolres, pengamanan Lebaran dengan sandi "Operasi Ketupat Semeru 2022" itu sebagai upaya petugas untuk menciptakan rasa aman, nyaman dan kelancaran bagi seluruh masyarakat dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami juga telah menekankan kepada para personel yang bertugas pada pengamanan mudik dan balik Lebaran kali ini agar mereka juga mengedukasi warga dan pemudik dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Di Sumenep, kata dia, pelabuhan dan pasar tradisional berpotensi menimbulkan kerawanan, yakni rawan macet dan rawan terjadi penularan COVID-19.

"Karena itu, kami mewanti-wanti kepada para personel yang bertugas agar penegakan disiplin protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan secara disiplin," katanya.

Pada pengamanan mudik dan balik Lebaran 1443 Hijriah kali ini, Polres Sumenep mempersiapkan tiga pos pantau pada tiga lokasi berbeda, yakni Terminal Arya Wiraraja, Pasar Prenduan dan Pelabuhan Kalianget.

Pengamanan mudik dan balik Lebaran dengan sandi Operasi Ketupat Semeru 2022 digelar 28 April sampai 9 Mei 2022.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022