Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan keinginannya dengan Pemerintah Kabupaten Malang untuk membangun rute atau jalur khusus Kediri-Malang sehingga ke depan lebih optimal dalam mendukung potensi ekonomi daerah.

Bupati mengungkapkan jalur khusus penghubung antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Kediri itu sangat diperlukan karena selama ini hanya ada dua jalur, yakni Kandangan - Kasembon dan satu jalan desa.

"Nanti apakah ini dibuatkan rute khusus akan kami diskusikan. Kediri Raya ini harus belajar dari konektivitas Malang Raya dan Surabaya Raya," kata Hanindhito di Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Bupati Hanindhito mengaku telah bertemu dengan Bupati Malang Sanusi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.

Menurut ia, wacana tersebut muncul dengan adanya konsep pengembangan Sudirman (Surabaya, Kediri, dan Malang) Raya, sehingga pembangunan jalur khusus tersebut diharapkan mampu mendukung Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, yang ditargetkan akan beroperasi Tahun 2023.

"Selain itu, juga membahas proyek strategis nasional. Mungkin nanti setelah pertemuan ini, saya akan bertemu dengan bupati lain, terutama terkait Selingkar Wilis dan beberapa konektivitas antarwilayah yang berdampak akan adanya bandara," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.

Ia juga memberikan apresiasi program dari Bupati Malang, salah satunya pengembangan UMKM dan ingin belajar banyak mengenai tata kelola pemerintahan.

"Bagaimanapun Abah Sanusi ini yang lebih senior dan memahami peta birokrasi. Saya bertukar pikiran terkait UMKM. Bagaimana membeli produk UMKM dari kabupaten masing-masing," ujarnya.

Bupati Malang Sanusi mengatakan pihaknya memang memberikan apresiasi adanya kerjasama dengan Pemkab Kediri ini.

"Mempererat hubungan antardaerah, saling berbagi potensi dan pengalaman untuk dikembangkan di masing-masing daerah. Saling mengisi, sehingga nanti ada kolaborasi bersama untuk peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan di masing-masing kabupaten," kata Abah Sanusi, sapaan akrabnya.

Pemkab Kediri membuat berbagai macam terobosan untuk persiapan operasional bandara di Kabupaten Kediri. Program itu, seperti harapan agar perusahaan daerah air minum (PDAM) di Kabupaten Kediri bisa menjadi pemasok kebutuhan air bersih di Bandara Kediri yang rencananya beroperasi pada 2023.

Direktur PT Surya Dhaha Investama (SDHI) Maksin Arisandi mengatakan kebutuhan air bersih bersih di bandara sudah dipetakan, yakni 1.000 meter kubik per hari.

Menurut dia, jumlah itu sudah termasuk untuk cadangan pemadam kebakaran (PMK) di bandara.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022