Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat membuka peluang kerja sama di sektor perfilman di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang.
"Salah satu yang bisa dijadikan wadah adalah klaster animasi di KEK Singhasari. Di sana, Amerika Serikat bisa ikut berkontribusi dengan penanaman investasi tertentu," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak usai bertemu dengan Konsul Jenderal AS di Surabaya Jonathan Alan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan KEK Singhasari terdapat klaster dan studio animasi, tapi konsepnya akan terintegrasi, yang salah satunya adalah perfilman.
Sehingga, kata Emil Dardak, kalau ada studio-studio yang ingin dikembangkan dengan peralatan dari Amerika Serikat maka sebenarnya fasilitas insentif-insentif fiskal tersebut bisa dinikmati untuk investasi mulai dari Rp100 miliar ke atas.
"Mudah-mudahan setelah ini bisa ada pembicaraan-pembicaraan selanjutnya untuk bekerja sama di industri perfilman," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Dalam kesempatan itu, keduanya juga membahas kerja sama Jatim dengan AS dalam berbagai sektor, termasuk rencana sinergi di bidang bisnis maupun pendidikan.
Hal ini, lanjut Emil, mengingat Jatim merupakan salah satu provinsi yang banyak jumlah penduduknya dengan volume ekonomi cukup tinggi.
"Di sini ada sekitar 450 perusahaan yang beroperasi mulai 2010 sampai sekarang dengan berbagai macam investasi masuk. Ada yang di bidang pertambangan, makanan minuman, serta bidang kimia dan farmasi," katanya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap agar Konjen AS dapat menjembatani relasi Jatim dengan perusahaan-perusahaan raksasa di AS.
"Peluang tersebut dapat menjadi kesempatan peningkatan ekonomi daerah yang sesuai dengan demand perkembangan zaman," tutur Emil Dardak.
Di sektor pendidikan, suami Arumi Bachsin itu menerangkan bahwa pihaknya juga sedang mendiskusikan program-program seperti beasiswa maupun pertukaran pelajar yang dapat bermanfaat untuk putra-putri Jatim.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut Konjen AS Jonathan Alan mengungkapkan bahwa minatnya dalam industri perfilman Indonesia bersumber pada potensi yang dimiliki negara ini.
"Saya sering terekspos dengan industri perfilman selama karir saya. Saya pikir banyak potensi di sini karena Indonesia memiliki banyak talenta dan lokasi indah. Jadi itu adalah ketertarikan pribadi saya. Untuk itu, saya ingin melihat bagaimana industri ini bisa berkembang di sini," katanya.
Selain itu, Jonathan juga memuji efisiensi kepemerintahan Emil bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terutama saat pandemi COVID-19 melanda Tanah Air.
"Terima kasih atas kepemimpinannya dan apa-apa yang telah dilakukan untuk mengatasi pandemi. Itu adalah sesuatu yang sangat kami kagumi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Salah satu yang bisa dijadikan wadah adalah klaster animasi di KEK Singhasari. Di sana, Amerika Serikat bisa ikut berkontribusi dengan penanaman investasi tertentu," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak usai bertemu dengan Konsul Jenderal AS di Surabaya Jonathan Alan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan KEK Singhasari terdapat klaster dan studio animasi, tapi konsepnya akan terintegrasi, yang salah satunya adalah perfilman.
Sehingga, kata Emil Dardak, kalau ada studio-studio yang ingin dikembangkan dengan peralatan dari Amerika Serikat maka sebenarnya fasilitas insentif-insentif fiskal tersebut bisa dinikmati untuk investasi mulai dari Rp100 miliar ke atas.
"Mudah-mudahan setelah ini bisa ada pembicaraan-pembicaraan selanjutnya untuk bekerja sama di industri perfilman," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Dalam kesempatan itu, keduanya juga membahas kerja sama Jatim dengan AS dalam berbagai sektor, termasuk rencana sinergi di bidang bisnis maupun pendidikan.
Hal ini, lanjut Emil, mengingat Jatim merupakan salah satu provinsi yang banyak jumlah penduduknya dengan volume ekonomi cukup tinggi.
"Di sini ada sekitar 450 perusahaan yang beroperasi mulai 2010 sampai sekarang dengan berbagai macam investasi masuk. Ada yang di bidang pertambangan, makanan minuman, serta bidang kimia dan farmasi," katanya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berharap agar Konjen AS dapat menjembatani relasi Jatim dengan perusahaan-perusahaan raksasa di AS.
"Peluang tersebut dapat menjadi kesempatan peningkatan ekonomi daerah yang sesuai dengan demand perkembangan zaman," tutur Emil Dardak.
Di sektor pendidikan, suami Arumi Bachsin itu menerangkan bahwa pihaknya juga sedang mendiskusikan program-program seperti beasiswa maupun pertukaran pelajar yang dapat bermanfaat untuk putra-putri Jatim.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut Konjen AS Jonathan Alan mengungkapkan bahwa minatnya dalam industri perfilman Indonesia bersumber pada potensi yang dimiliki negara ini.
"Saya sering terekspos dengan industri perfilman selama karir saya. Saya pikir banyak potensi di sini karena Indonesia memiliki banyak talenta dan lokasi indah. Jadi itu adalah ketertarikan pribadi saya. Untuk itu, saya ingin melihat bagaimana industri ini bisa berkembang di sini," katanya.
Selain itu, Jonathan juga memuji efisiensi kepemerintahan Emil bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terutama saat pandemi COVID-19 melanda Tanah Air.
"Terima kasih atas kepemimpinannya dan apa-apa yang telah dilakukan untuk mengatasi pandemi. Itu adalah sesuatu yang sangat kami kagumi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022