Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya melakukan pengeboran sumur di Desa Taman, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur.
"Menurut informasi dari Pak Wakil Bupati, di desa ini merupakan daerah tadah hujan. Maka mengandalkan air di musim hujan. Manakala musim kemarau sama sekali kering," kata Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurchahyanto, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
Kemarin (24/3), bersama pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sampang, Pangdam Nurchahyanto menyempatkan meninjau ke lokasi pengeboran sumur di Desa Taman.
Pengeboran sumur di desa itu digagas oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0828/ Sampang, dan telah berlangsung selama sepekan terakhir.
"Mudah-mudahan hari ini sudah bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat, bagi keluarga maupun pertanian," ujar Pangdam Mayjen TNI Nurchahyanto.
Diperoleh informasi, kekeringan di Desa Taman, Kabupaten Sampang, tergolong parah di setiap musim kemarau.
Seringkali, warga setempat yang mayoritas petani dan peternak sapi, harus mendatangkan truk tangki berisi air bersih dengan membelinya seharga Rp150 ribu demi menghidupi ternak sapi, serta mengairi lahan pertanian, selain untuk kebutuhan hidup sehari-hari, sepanjang musim kemarau.
Diperkirakan, proses pengeboran sumur sudah rampung seluruhnya dalam waktu paling lama dua hari ke depan.
Nantinya, sumber air dari hasil pengeboran di sumur tersebut akan ditampung di sebuah tandon khusus untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.
Jasuli, mewakili warga Desa Taman lainnya, mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI AD yang telah melakukan pengeboran sumur.
"Atas pengeboran sumur ini, mudah-mudahan kami tidak lagi kesulitan air bersih. Mudah-mudahan ketersediaan air bersih ke depan lebih baik. Kami, masyarakat Desa Taman sangat bersyukur dan terima kasih kepada Pak Tentara," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Menurut informasi dari Pak Wakil Bupati, di desa ini merupakan daerah tadah hujan. Maka mengandalkan air di musim hujan. Manakala musim kemarau sama sekali kering," kata Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nurchahyanto, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat.
Kemarin (24/3), bersama pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sampang, Pangdam Nurchahyanto menyempatkan meninjau ke lokasi pengeboran sumur di Desa Taman.
Pengeboran sumur di desa itu digagas oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0828/ Sampang, dan telah berlangsung selama sepekan terakhir.
"Mudah-mudahan hari ini sudah bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat, bagi keluarga maupun pertanian," ujar Pangdam Mayjen TNI Nurchahyanto.
Diperoleh informasi, kekeringan di Desa Taman, Kabupaten Sampang, tergolong parah di setiap musim kemarau.
Seringkali, warga setempat yang mayoritas petani dan peternak sapi, harus mendatangkan truk tangki berisi air bersih dengan membelinya seharga Rp150 ribu demi menghidupi ternak sapi, serta mengairi lahan pertanian, selain untuk kebutuhan hidup sehari-hari, sepanjang musim kemarau.
Diperkirakan, proses pengeboran sumur sudah rampung seluruhnya dalam waktu paling lama dua hari ke depan.
Nantinya, sumber air dari hasil pengeboran di sumur tersebut akan ditampung di sebuah tandon khusus untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.
Jasuli, mewakili warga Desa Taman lainnya, mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI AD yang telah melakukan pengeboran sumur.
"Atas pengeboran sumur ini, mudah-mudahan kami tidak lagi kesulitan air bersih. Mudah-mudahan ketersediaan air bersih ke depan lebih baik. Kami, masyarakat Desa Taman sangat bersyukur dan terima kasih kepada Pak Tentara," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022