Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin memastikan ketersediaan atau stok sembilan bahan pokok di daerahnya cukup aman menjelang datangnya bulan Ramadhan.
Untuk memastikan itu, Forkopimda menggelar rapat koordinasi tim terpadu dengan sejumlah organisasi perangkat daerah di pusat komando Kota Probolinggo, Kamis.
"Kami memprioritaskan pengendalian harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya sembako menjelang bulan Ramadhan 1443 Hijriah," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin di kota setempat.
Menurut ia, menjelang bulan Ramadan harga kebutuhan bahan pokok mulai merangkak naik dan ditambah juga kebutuhan masyarakat di bulan tersebut mengalami kenaikan.
"Saya berharap kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Probolinggo masih dalam batas yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar ketersediaan bahan pokok tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan seperti minyak goreng subsidi (curah) yang masih terbatas di pasaran dan minyak goreng kemasan yang banyak tersedia, namun harganya mahal sesuai dengan skema harga pasar.
"Saya meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) berkoordinasi dengan instansi terkait agar terus menjaga dan mengendalikan stabilitas harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya bahan pokok," katanya.
Wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu meminta dilakukan pemantauan secara rutin ke pasar tradisional untuk memastikan pasokan tetap terjaga dan melakukan langkah-langkah antisipasi apabila diperlukan.
"Sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok dan lonjakan harga yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Habib Hadi, muncul pedagang kaki lima dadakan di beberapa trotoar jalan yakni di sekitar jalan Pahlawan, Cokroaminoto, Mastrip dan beberapa ruas jalan lainnya, sehingga perlu diatur agar tidak menimbulkan kemacetan yang dapat merugikan pengguna jalan.
"Kami juga mengingatkan bagi pengusaha jasa makanan dan minuman yang buka pada siang hari, supaya menghormati bulan puasa dengan tidak membuka usahanya secara terbuka dan tidak terlihat mencolok," katanya.
Ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman sehingga situasi dan kondisi Kota Probolinggo tetap kondusif untuk menghormati masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Untuk memastikan itu, Forkopimda menggelar rapat koordinasi tim terpadu dengan sejumlah organisasi perangkat daerah di pusat komando Kota Probolinggo, Kamis.
"Kami memprioritaskan pengendalian harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya sembako menjelang bulan Ramadhan 1443 Hijriah," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin di kota setempat.
Menurut ia, menjelang bulan Ramadan harga kebutuhan bahan pokok mulai merangkak naik dan ditambah juga kebutuhan masyarakat di bulan tersebut mengalami kenaikan.
"Saya berharap kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Probolinggo masih dalam batas yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar ketersediaan bahan pokok tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan seperti minyak goreng subsidi (curah) yang masih terbatas di pasaran dan minyak goreng kemasan yang banyak tersedia, namun harganya mahal sesuai dengan skema harga pasar.
"Saya meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) berkoordinasi dengan instansi terkait agar terus menjaga dan mengendalikan stabilitas harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya bahan pokok," katanya.
Wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu meminta dilakukan pemantauan secara rutin ke pasar tradisional untuk memastikan pasokan tetap terjaga dan melakukan langkah-langkah antisipasi apabila diperlukan.
"Sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok dan lonjakan harga yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Habib Hadi, muncul pedagang kaki lima dadakan di beberapa trotoar jalan yakni di sekitar jalan Pahlawan, Cokroaminoto, Mastrip dan beberapa ruas jalan lainnya, sehingga perlu diatur agar tidak menimbulkan kemacetan yang dapat merugikan pengguna jalan.
"Kami juga mengingatkan bagi pengusaha jasa makanan dan minuman yang buka pada siang hari, supaya menghormati bulan puasa dengan tidak membuka usahanya secara terbuka dan tidak terlihat mencolok," katanya.
Ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman sehingga situasi dan kondisi Kota Probolinggo tetap kondusif untuk menghormati masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022