Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat terdapat sebanyak 51 kasus demam berdarah selama Januari hingga Maret 2022 yang terjadi di wilayah setempat.

"Kasus DB cukup tinggi. Setidaknya ada 51 kasus sejak Januari 2022 sampai jelang akhir Maret ini," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr. Denik Wuryani di Madiun, Rabu.

Menurut dia, dari 51 kasus demam berdarah tersebut terdapat tiga kelurahan dengan kasus tertinggi, yakni Kelurahan Banjarejo sebanyak tujuh kasus, Kelurahan Pandean dan Tawangrejo dengan masing-masing enam kasus. Sisanya tersebar di 24 kelurahan lainnya.

Sesuai data, sejak Januari hingga Maret ini, Dinkes setempat telah melakukan sebanyak 19 kali kegiatan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa penyebar virus dengue.

Denik menyebut kasus DB diprediksi masih akan terus ada. Apalagi, musim hujan juga belum mereda. Genangan-genangan air dimungkinkan masih terus bermunculan sebagai tempat bersarang nyamuk.

Untuk mencegah demam berdarah, Dinkes Kota Madiun mengimbau masyarakat menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Ia menambahkan kebersihan masyarakat melalui PSN akan sangat membantu pemerintah dalam upaya pengendalian penyakit demam berdarah.

"Tidak hanya PSN melalui 3M saja. Tetapi juga harus ada upaya tambahan. Misalnya, memakai lotion anti-nyamuk, memasang kelambu di tempat tidur dan lainnya. Intinya, kita harus meminimalkan dari gigitan nyamuk," kata dia.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022