Komisi B DPRD Kabupaten Jember minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjamin stok bahan pokok di pasar tradisional menjelang datangnya bulan Ramadhan terutama yang dibutuhkan oleh masyarakat di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.
"Kami minta Disperindag mewaspadai lonjakan harga sejumlah bahan pokok menjelang Ramadhan terutama bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat selama Ramadhan," kata Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono dalam rapat dengar pendapat di DPRD setempat, Selasa.
Menurutnya, banyak warga yang mengeluhkan kelangkaan minyak goreng sebelum pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET), namun kini banyak warga yang mengeluhkan kenaikan minyak goreng jelang Ramadhan.
"Kami minta Tim Satgas Pangan untuk terus memantau ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang dan selama Ramadhan, bahkan hingga Lebaran nanti," tuturnya.
Siswono menyayangkan kegiatan operasi pasar minyak goreng dalam kegiatan Jember Hadir Untuk Rakyat (J-HUR) yang sempat diborong sejumlah ASN yang memiliki kupon, sehingga diharapkan hal tersebut tidak terjadi kembali.
Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro mengatakan pihaknya akan memantau ketersediaan dan harga bahan pokok baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
"Kami juga minta bantuan Bulog untuk membantu Disperindag dalam menjamin ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan. Saat ini ketersediaan beberapa bahan pokok cukup," ujarnya.
Ia menjelaskan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional masih terpantau stabil dan ketersediaannya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Jember.
"Tim Satgas Pangan akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang dan selama Ramadhan, bahkan hingga Lebaran nanti," katanya.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional, lanjut dia, harga beras masih stabil berkisar Rp10.000 hingga Rp12.500 per kilogram, gula pasir Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, minyak goreng kemasan premium berkisar Rp23.000 hingga Rp24.000 per liter, daging sapi Rp110.000 per kilogram dan kedelai berkisar Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami minta Disperindag mewaspadai lonjakan harga sejumlah bahan pokok menjelang Ramadhan terutama bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat selama Ramadhan," kata Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono dalam rapat dengar pendapat di DPRD setempat, Selasa.
Menurutnya, banyak warga yang mengeluhkan kelangkaan minyak goreng sebelum pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET), namun kini banyak warga yang mengeluhkan kenaikan minyak goreng jelang Ramadhan.
"Kami minta Tim Satgas Pangan untuk terus memantau ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang dan selama Ramadhan, bahkan hingga Lebaran nanti," tuturnya.
Siswono menyayangkan kegiatan operasi pasar minyak goreng dalam kegiatan Jember Hadir Untuk Rakyat (J-HUR) yang sempat diborong sejumlah ASN yang memiliki kupon, sehingga diharapkan hal tersebut tidak terjadi kembali.
Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro mengatakan pihaknya akan memantau ketersediaan dan harga bahan pokok baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
"Kami juga minta bantuan Bulog untuk membantu Disperindag dalam menjamin ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan. Saat ini ketersediaan beberapa bahan pokok cukup," ujarnya.
Ia menjelaskan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional masih terpantau stabil dan ketersediaannya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Jember.
"Tim Satgas Pangan akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang dan selama Ramadhan, bahkan hingga Lebaran nanti," katanya.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional, lanjut dia, harga beras masih stabil berkisar Rp10.000 hingga Rp12.500 per kilogram, gula pasir Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, minyak goreng kemasan premium berkisar Rp23.000 hingga Rp24.000 per liter, daging sapi Rp110.000 per kilogram dan kedelai berkisar Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022