Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (19/3).

"Penanganan sampah berbasis sirkular patut untuk dikembangkan lebih luas lagi. Dengan modal yang tidak terlalu mahal, fasilitas ini dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap kebersihan lingkungan," ujar Menko Luhut.

TPS3R yang dikembangkan sejak 2018 tersebut mengadaptasi sistem sirkular di mana sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga. Sampah dikelola di TPS3R, baik yang organik maupun non-organik. Setiap bulan, rata-rata sampah yang dikelola mencapai 270 ton yang berasal dari 7.500 rumah tangga empat desa di Kecamatan Muncar.

Dengan penanganan sampah yang dilakukan langsung dari rumah tangga itu, menurut Luhut, akan mengurangi sampah yang tersebar di sungai dan mencemari laut.

"Jika ini dilakukan secara disiplin, maka laut kita akan bersih. Kita juga harus disiplin untuk membuang sampah," ujarnya.

Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016. Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar, yang diberi nama Project STOP.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut mendampingi kunjungan menko Luhut menyampaikan bahwa kesuksesan penanganan TPS3R di Muncar itu, atas kontribusi banyak pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pihak yang melakukan pendampingan, hingga pemerintah dan warga desa.

"Atas kolaborasi dan kesadaran banyak pihak inilah, pengelolaan sampah di sini, dapat berjalan dengan lancar dan terus berkembang," katanya.

Saat ini, kata Ipuk, program kerja sama pengelolaan sampah tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan.

"Dengan program yang kita kelola bersama Systemiq ini, kami berharap dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024," katanya.

Program Director Systemiq Andre Kuncoroyekti menjelaskan, pengelolaan sampah di TPS3R Muncar ini telah berjalan secara mandiri dan sustainable. Pembiayaan operasionalnya yang mencapai Rp74 juta per bulan ditanggung dari penghasilan TPS3R sendiri yang mencapai Rp79 juta per bulan.

"Untuk penjualan plastiknya, minggu depan akan diekspor ke Autria untuk pertama kalinya melalui EcoPlast Kunstsoff Recycling," ujarnya.

Sementara itu, Manajer TPS3R Bio Mandiri Lestari, Nungki Rosalina menjelaskan bahwa program ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar. Salah satu dampaknya, di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir.

"Dulu, setiap hujan pasti banjir karena muara sungai dan drainasi tersumbat sampah. Tapi kini bebas banjir, karena tidak ada orang buang sampah ke sungai. Aparat desa juga menunjang apa yang kami lakukan. Bahkan Pak Kades mewajibkan warga yang akan mengurus surat di kantor desa wajib punya kartu kuning (kartu iuran sampah desa)," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022