Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Kota Malang menyatakan bahwa sektor pariwisata yang terimbas adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 beberapa waktu lal, sudah mulai kembali pulih.

Kepala Disporpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan, sektor pariwisata di wilayah itu, sudah mulai pulih dengan banyaknya agenda pada hotel-hotel dengan nuansa meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).

"Kondisi pariwisata di Kota Malang sudah memasuki masa pemulihan dan kegiatan di hotel-hotel sudah mulai menggeliat dengan nuansa MICE," kata Ida.

Ida menjelaskan, meskipun saat ini kondisi penyebaran virus corona sudah mulai melandai, namun penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan, khususnya pada sektor perhotelan.

Menurutnya, sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi antara lain adalah penerapan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan) dan Environtment Sustainability (kelestarian lingkungan) atau dikenal dengan CHSE.

"Antisipasi tetap protokol kesehatan dan penerapan CHSE bagi pelaku industri pariwisata," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pelaksanaan kalender pariwisata di wilayah Kota Malang yang rencananya akan digelar di kampung-kampung tematik akan kembali dimulai. Namun, kegiatan pada kampung-kampung tematik tersebut akan dihentikan sementara pada bulan Ramadhan.

"Event yang ada pada kalender pariwisata di kampung tematik akan berjalan. Tapi pada saat Ramadhan off dulu. Pelaksanaan juga akan dilakukan secara hybrid," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki menambahkan, tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel yang ada di wilayah Kota Malang saat ini sudah mulai membaik dibanding bulan sebelumnya.

Ia menjelaskan, pada periode Januari 2022 kegiatan pada hotel-hotel di wilayah Kota Malang dilaporkan dalam kondisi yang cukup baik. Namun, pada Februari 2022 dengan adanya lonjakan kasus COVID-19, tingkat okupansi anjlok berada pada kisaran 20-30 persen.

"Pada Januari sudah bagus. Namun Februari menurun menjadi 20-30 persen saja. Untuk Maret, hingga saat ini sudah mulai naik, berada pada kisaran 30-50 persen," katanya.

Pada saat terjadi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia, menurut Agoes memberikan dampak yang cukup besar terhadap perhotelan di wilayah Kota Malang. Namun, memasuki bulan Maret 2022 dan terkendalinya penyebaran COVID-19, situasi mulai membaik.

Sementara itu, lanjutnya, terkait kegiatan MICE pada hotel-hotel yang ada di wilayah Kota Malang sejauh ini juga menunjukkan perbaikan. Sejumlah agenda pemerintahan yang digelar pada hotel-hotel besar turut membantu pemulihan sektor tersebut.

"Untuk MICE masih cukup bagus dan memang sudah membaik. Paling banyak kegiatan dari pemerintahan dan lainnya. Kami berharap kondisi ini terus membaik," ujarnya.

Pada periode Februari 2022, terjadi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19 di wilayah Kota Malang. Saat itu, jumlah kasus aktif konfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.700 kasus.

Saat ini, secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 28.224 kasus konfirmasi positif COVID-19 dengan kasus aktif sebanyak 665 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 26.372 orang dilaporkan telah sembuh, 1.187 orang dinyatakan meninggal dunia.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022