Komisi C DPRD Kota Surabaya meminta pengembang perumahan Graha Family, yakni PT Intiland agar secepatnya menambah ketinggian tanggul perumahan guna mencegah banjir di permukiman warga kawasan Wiyung.
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga Karangan Wiyung yang wilayahnya sering banjir saat hujan deras karena tanggul perumahan Graha Family jebol.
"Hasil rapat kemarin (10/3), kami mendesak PT Intiland untuk segera penuhi tuntutan warga agar warga Karangan Wiyung tidak lagi kebanjiran," ujarnya.
Ia menjelaskan tembok atau tanggul dibangun Intiland saat ini jebol akibat debit air sehingga warga di luar perumahan menjadi korban. Banyak perabot rumah warga rusak akibat banjir itu.
Untuk itu, warga Karangan Wiyung menuntut kepada Intiland agar segera menambah tanggul setinggi 130 cm itu dan di atas tanggul diberi site pile, seperti tanggul-tanggul pada umumnya.
Selain itu, warga juga menuntut kerugian materiil karena kerusakan barang akibat jebolnya tanggul di perumahan Graha Family.
“Setiap rumah warga kerusakannya berbeda-beda maka kami menyarankan ke Intiland agar win-win solution, jenis bantuannya bukan dalam bentuk uang tapi berupa barang. Seperti kasur, perabotan sehingga warga bisa hidup tenang, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan,” kata Baktiono.
Perwakllan Intiland sebelumnya menyatakan bersedia meninggikan tanggul perumahan Graha Family sampai akhir Maret ini, tetapi untuk kerugian materiil harus diselesaikan kurun waktu satu bulan sejak tanggal 10 Maret 2022.
Intiland menyebut ada tiga RT yang terdampak banjir, sedangkan jumlah warga terdampak nanti secara teknis akan dihitung dan diawasi oleh camat setempat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut banjir di kawasan Jalan Raya Menganti, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Senin (22/2) malam telah terjadi sejak 2017 dan terus berulang hingga saat ini.
"Ada limpahan air dari perumahan, seperti Dian Istana, Bukit Darmo, dan ada juga dari Graha Family," kata Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Baktiono di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga Karangan Wiyung yang wilayahnya sering banjir saat hujan deras karena tanggul perumahan Graha Family jebol.
"Hasil rapat kemarin (10/3), kami mendesak PT Intiland untuk segera penuhi tuntutan warga agar warga Karangan Wiyung tidak lagi kebanjiran," ujarnya.
Ia menjelaskan tembok atau tanggul dibangun Intiland saat ini jebol akibat debit air sehingga warga di luar perumahan menjadi korban. Banyak perabot rumah warga rusak akibat banjir itu.
Untuk itu, warga Karangan Wiyung menuntut kepada Intiland agar segera menambah tanggul setinggi 130 cm itu dan di atas tanggul diberi site pile, seperti tanggul-tanggul pada umumnya.
Selain itu, warga juga menuntut kerugian materiil karena kerusakan barang akibat jebolnya tanggul di perumahan Graha Family.
“Setiap rumah warga kerusakannya berbeda-beda maka kami menyarankan ke Intiland agar win-win solution, jenis bantuannya bukan dalam bentuk uang tapi berupa barang. Seperti kasur, perabotan sehingga warga bisa hidup tenang, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan,” kata Baktiono.
Perwakllan Intiland sebelumnya menyatakan bersedia meninggikan tanggul perumahan Graha Family sampai akhir Maret ini, tetapi untuk kerugian materiil harus diselesaikan kurun waktu satu bulan sejak tanggal 10 Maret 2022.
Intiland menyebut ada tiga RT yang terdampak banjir, sedangkan jumlah warga terdampak nanti secara teknis akan dihitung dan diawasi oleh camat setempat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut banjir di kawasan Jalan Raya Menganti, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Senin (22/2) malam telah terjadi sejak 2017 dan terus berulang hingga saat ini.
"Ada limpahan air dari perumahan, seperti Dian Istana, Bukit Darmo, dan ada juga dari Graha Family," kata Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022