Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Firman Shantyabudi mengendarai mobil sendiri saat melakukan pengecekan jalur mudik Tol Trans Jawa dari Jakarta dan tiba di Surabaya, Jawa Timur, Kamis. 

Pengecekan dilakukan Kakorlantas Firman Shantyabudi dalam rangka persiapan Operasi Ketupat 2022 sekaligus untuk memastikan kesiapan jalur mudik dan balik Lebaran tahun 2022.

"Dalam tinjauan ini setidaknya tiga masalah yang saya temukan dan perlu jadi perhatian saat musim mudik nanti," kata Firman Shantyabudi usai melakukan rapat koordinasi di Posko Lalu Lintas Bundaran Waru, sisi Surabaya. 

Pertama, kata Firman, ditemukan rusaknya pagar di beberapa titik Tol Trans Jawa. Kedua, ditemukan beberapa kendaraan besar bermuatan berat yang tidak kuat menanjak. 

"Belum lagi tadi malam hujan, beberapa ruas jalan masih ada genangan air. Ini juga rawan apabila dikombinasikan dengan kecepatan kendaraan, yang kita sebut main sky. Itu juga bisa berbahaya," katanya.

Soal kendaraan besar dengan muatan berlebih, Firman menegaskan Korlantas memberikan perhatian karena berkaitan dengan kebijakan ODOL (over dimension over loading). 

"Adanya kelebihan muatan pada satu kendaraan bisa berdampak dan berpotensi terjadi hambatan lalu lintas. Hambatannya, mobil yang terlalu berat otomatis tidak bisa mencapai kecepatan yang diharapkan. Itu menghambat laju kendaraan lain yang ada di belakangnya. Kedua, karena terlalu berat, mobil itu berpotensi merusak jalan," ujarnya.

Temuan itu bisa menjadi evaluasi agar diperbaiki sehingga hambatan-hambatan lalu lintas pada musim mudik Lebaran nanti bisa diantisipasi.

"Kita bisa lihat, kesiapan ini untuk menghadapi kegiatan pelayanan masyarakat pada saat nanti Lebaran. Kita perlu siapkan sejak awal, karena ini penting buat kami sebagai bahan untuk membuat laporan pada rakor pusat dengan temuan-temuan sementara," ujar Firman.

Dia menambahkan, ada beberapa yang perlu disiapkan, di antaranya anggota Polri dan masyarakat yang nantinya akan melaksanakan mudik Lebaran. Selanjutnya kesiapan petugas dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat. 

"Tentunya perlu adanya manajemen yang betul-betul pendewasaan dan dibutuhkan kedewasaan di jalan, untuk melihat sumber daya yang ada ini. Jadi perlu diatur sekali lagi," ujarnya. 

"Mohon tidak diartikan kami mempersulit, kami bertekad untuk memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat pada saat mudik, balik dan pengamanan hari raya," kata Firman, menambahkan. 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022