Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PKB Anggia Ermarini Anggia mengajak masyarakat untuk ikut serta mengampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan sebagai salah satu upaya penanganan stunting.
"Tulungagung merupakan daerah budi daya lele yang besar dan sering dijadikan contoh budi daya oleh daerah lain. Lele mengandung gizi yang tinggi yang dapat membantu peningkatan kesehatan masyarakat dan harganya murah sehingga sangat baik dikonsumsi khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil," kata Anggia dalam rilis yang diterima, Jumat.
Kegiatan kampanye gemar makan ikan itu berlangsung di Desa Waung, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan gencar mengampanyekan gemar makan ikan, sebagai upaya pencegahan serta penanganan stunting dan gizi buruk sekaligus mendukung pelaksanaan "ekonomi biru" salah satunya di Kabupaten Tulungagung.
Direktur Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Innes Rahmania mengemukakan pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap semua sektor lapisan masyarakat, khususnya dari segi ekonomi.
"Sementara Indonesia sangat kaya dengan biodiversity laut yang dapat dimanfaatkan untuk perekonomian rakyat sehingga sustainable blue economy harus diprioritaskan," kata Innes.
Pihaknya mengungkapkan, KKP mewujudkan hal tersebut dengan melakukan tiga program prioritas yaitu penerapan kebijakan perikanan tangkap terukur untuk meningkatkan PNBP dan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budi daya untuk meningkatkan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Ketiga adalah pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
Untuk mendukung program prioritas tersebut, Ditjen PDSPKP bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI menyelenggarakan kegiatan perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.
Kegiatan tersebut tak hanya mendukung penanganan stunting dan gizi buruk, namun juga meningkatkan perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan.
"Dengan memberikan edukasi tentang pentingnya makan ikan, masyarakat diharapkan akan lebih tertarik untuk makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan," kata dia.
Dalam acara itu, juga dibagikan paket olahan makanan dengan bahan baku dari ikan. Paket itu berisi masing-masing stik ikan, tahu bakso ikan, bakso ikan lele, krispy kulit patin dan nuget patin yang dibeli dari UMKM di Kabupaten Tulungagung, sehingga dapat membantu kelangsungan usaha mereka pada situasi pandemi ini dan menjadi media promosi untuk meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi ikan.
Selain produk olahan ikan, dibagikan pula 500 kaos Gemarikan sebagai media promosi untuk mengajak masyarakat untuk makan ikan.
Secara nasional, kegiatan perluasan Gemarikan ini akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai Maret 2022 sampai Juni 2022 dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, tamu undangan dan perwakilan penerima bantuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Tulungagung merupakan daerah budi daya lele yang besar dan sering dijadikan contoh budi daya oleh daerah lain. Lele mengandung gizi yang tinggi yang dapat membantu peningkatan kesehatan masyarakat dan harganya murah sehingga sangat baik dikonsumsi khususnya untuk anak-anak dan ibu hamil," kata Anggia dalam rilis yang diterima, Jumat.
Kegiatan kampanye gemar makan ikan itu berlangsung di Desa Waung, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan gencar mengampanyekan gemar makan ikan, sebagai upaya pencegahan serta penanganan stunting dan gizi buruk sekaligus mendukung pelaksanaan "ekonomi biru" salah satunya di Kabupaten Tulungagung.
Direktur Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Innes Rahmania mengemukakan pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap semua sektor lapisan masyarakat, khususnya dari segi ekonomi.
"Sementara Indonesia sangat kaya dengan biodiversity laut yang dapat dimanfaatkan untuk perekonomian rakyat sehingga sustainable blue economy harus diprioritaskan," kata Innes.
Pihaknya mengungkapkan, KKP mewujudkan hal tersebut dengan melakukan tiga program prioritas yaitu penerapan kebijakan perikanan tangkap terukur untuk meningkatkan PNBP dan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budi daya untuk meningkatkan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Ketiga adalah pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
Untuk mendukung program prioritas tersebut, Ditjen PDSPKP bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI menyelenggarakan kegiatan perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.
Kegiatan tersebut tak hanya mendukung penanganan stunting dan gizi buruk, namun juga meningkatkan perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan.
"Dengan memberikan edukasi tentang pentingnya makan ikan, masyarakat diharapkan akan lebih tertarik untuk makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan," kata dia.
Dalam acara itu, juga dibagikan paket olahan makanan dengan bahan baku dari ikan. Paket itu berisi masing-masing stik ikan, tahu bakso ikan, bakso ikan lele, krispy kulit patin dan nuget patin yang dibeli dari UMKM di Kabupaten Tulungagung, sehingga dapat membantu kelangsungan usaha mereka pada situasi pandemi ini dan menjadi media promosi untuk meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi ikan.
Selain produk olahan ikan, dibagikan pula 500 kaos Gemarikan sebagai media promosi untuk mengajak masyarakat untuk makan ikan.
Secara nasional, kegiatan perluasan Gemarikan ini akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai Maret 2022 sampai Juni 2022 dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, tamu undangan dan perwakilan penerima bantuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022