Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelontorkan ribuan ton minyak goreng untuk para pedagang yang tersebar di 15 kabupaten/kota di wilayah setempat.
"Kemarin, Kamis (3/3) malam, kami sudah mengirim ke 17 daerah. Hari ini 15 daerah, dan besok (Sabtu (5/3) di kabupaten/kota lainnya yang belum terkirimi," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela pelepasan truk pengirim minyak goreng di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat malam.
Beberapa daerah yang dikirim hari ini, antara lain Sumenep, Sampang, Pamekasan, Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Kota Surabaya.
Baca juga: Pemprov Jatim kirim 3.500 ton minyak goreng ke 17 kabupaten/kota
Menurut Khofifah, kebijakan yang diambilnya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim, terutama kemudahan mendapatkan minyak goreng.
Dan yang lebih terpenting, kata dia, konsumen dapat membeli minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu per liter.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta masyarakat tidak panik akibat kelangkaan minyak goreng di beberapa pasar tradisional maupun pasar modern yang menjual tidak sesuai HET.
"Warga kami harap tetap tenang dan bangun suasana nyaman di lingkungan masing-masing. Kami tetap berupaya untuk memaksimalkan yang terbaik dan mengawasi penjualan sampai ke konsumen," ucap dia.
Baca juga: Khofifah pastikan distribusi minyak goreng curah tepat sasaran
"Harapannya, minyak goreng sesuai HET ini betul-betul bisa diakses masyarakat, khususnya di pasar tradisional," kata Khofifah menambahkan.
Pihaknya berterima kasih kepada sejumlah pihak yang turut membantu kelancaran proses distribusi minyak goreng, seperti Kementerian Dalam Negeri RI, RNI, PPI dan APPMGI.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan menyampaikan bahwa minyak goreng sampai hari ini sudah terbagi untuk 32 daerah.
"Dalam waktu dekat datang lagi 4.000 ton minyak goreng. Harapannya sama, agar semakin mempercepat ketersediaan dan distribusi minyak goreng untuk masyarakat Jatim," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kemarin, Kamis (3/3) malam, kami sudah mengirim ke 17 daerah. Hari ini 15 daerah, dan besok (Sabtu (5/3) di kabupaten/kota lainnya yang belum terkirimi," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela pelepasan truk pengirim minyak goreng di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat malam.
Beberapa daerah yang dikirim hari ini, antara lain Sumenep, Sampang, Pamekasan, Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Kota Surabaya.
Baca juga: Pemprov Jatim kirim 3.500 ton minyak goreng ke 17 kabupaten/kota
Menurut Khofifah, kebijakan yang diambilnya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim, terutama kemudahan mendapatkan minyak goreng.
Dan yang lebih terpenting, kata dia, konsumen dapat membeli minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu per liter.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta masyarakat tidak panik akibat kelangkaan minyak goreng di beberapa pasar tradisional maupun pasar modern yang menjual tidak sesuai HET.
"Warga kami harap tetap tenang dan bangun suasana nyaman di lingkungan masing-masing. Kami tetap berupaya untuk memaksimalkan yang terbaik dan mengawasi penjualan sampai ke konsumen," ucap dia.
Baca juga: Khofifah pastikan distribusi minyak goreng curah tepat sasaran
"Harapannya, minyak goreng sesuai HET ini betul-betul bisa diakses masyarakat, khususnya di pasar tradisional," kata Khofifah menambahkan.
Pihaknya berterima kasih kepada sejumlah pihak yang turut membantu kelancaran proses distribusi minyak goreng, seperti Kementerian Dalam Negeri RI, RNI, PPI dan APPMGI.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan menyampaikan bahwa minyak goreng sampai hari ini sudah terbagi untuk 32 daerah.
"Dalam waktu dekat datang lagi 4.000 ton minyak goreng. Harapannya sama, agar semakin mempercepat ketersediaan dan distribusi minyak goreng untuk masyarakat Jatim," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022