Tebing pada jalur lalu lintas penghubung Kabupaten Pamekasan dan Sampang, Jawa Timur, Minggu sekitar pukul 12.45 WIB, longsor menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam dua hari terakhir.
"Lokasi longsor di Dusun Klampok 2, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan sekitar 17 kilometer ke arah barat laut Kota Pamekasan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono.
Dalam keterangan tertulis kepada media di Pamekasan, Minggu malam, Budi menjelaskan tebing jalan yang longsor itu merupakan jalan penghubungan antara desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan menuju Desa Karang Penang, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura.
Tebing yang longsor itu sepanjang 15 meter, lebar 1,5 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter.
Hampir separuh badan jalan retak akibat kejadian itu sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Tim BPBD Pamekasan telah memasang tanda bahaya di lokasi kejadian dan telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan agar segera diperbaiki.
Kejadian tebing jalur lalu lintas longsor penghubung antar-kabupaten di Pamekasan sebagaimana terjadi di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan Pamekasan, kali ini merupakan kali kedua dalam tiga pekan terakhir ini.
Pada 12 Februari 2022, tebing jalan nasional di Jalan Trunojoyo Pamekasan juga longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu, tapi saat ini sudah selesai diperbaiki berkat gerak cepat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Provinsi Jawa Timur.
"Kalau yang di Palengaan yang longsor tadi siang ini, memang bukan jalan nasional, akan tetapi merupakan jalan alternatif di jalur tengah Pamekasan yang menghubungkan dengan Kabupaten Sampang," kata Koordinator TRC BPBD Pamekasan Budi Cahyono menjelaskan.
Ia menjelaskan jalur itu biasa digunakan oleh sekitar 100 kepala keluarga di Desa Palengaan Laok yang hendak menjual hasil panen mereka ke Kabupaten Sampang.
Pengiriman hasil produksi genteng dari Karang Penang ke Pamekasan juga biasa melalui jalur tersebut, sehingga sangat vital bagi masyarakat di dua kabupaten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Lokasi longsor di Dusun Klampok 2, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan sekitar 17 kilometer ke arah barat laut Kota Pamekasan," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan Budi Cahyono.
Dalam keterangan tertulis kepada media di Pamekasan, Minggu malam, Budi menjelaskan tebing jalan yang longsor itu merupakan jalan penghubungan antara desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan menuju Desa Karang Penang, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura.
Tebing yang longsor itu sepanjang 15 meter, lebar 1,5 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter.
Hampir separuh badan jalan retak akibat kejadian itu sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Tim BPBD Pamekasan telah memasang tanda bahaya di lokasi kejadian dan telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan agar segera diperbaiki.
Kejadian tebing jalur lalu lintas longsor penghubung antar-kabupaten di Pamekasan sebagaimana terjadi di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan Pamekasan, kali ini merupakan kali kedua dalam tiga pekan terakhir ini.
Pada 12 Februari 2022, tebing jalan nasional di Jalan Trunojoyo Pamekasan juga longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu, tapi saat ini sudah selesai diperbaiki berkat gerak cepat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Provinsi Jawa Timur.
"Kalau yang di Palengaan yang longsor tadi siang ini, memang bukan jalan nasional, akan tetapi merupakan jalan alternatif di jalur tengah Pamekasan yang menghubungkan dengan Kabupaten Sampang," kata Koordinator TRC BPBD Pamekasan Budi Cahyono menjelaskan.
Ia menjelaskan jalur itu biasa digunakan oleh sekitar 100 kepala keluarga di Desa Palengaan Laok yang hendak menjual hasil panen mereka ke Kabupaten Sampang.
Pengiriman hasil produksi genteng dari Karang Penang ke Pamekasan juga biasa melalui jalur tersebut, sehingga sangat vital bagi masyarakat di dua kabupaten tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022