Institut Teknologi Telkom Surabaya atau yang disingkat IT Telkom Surabaya memberikan program sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebelum lulus, tujuannya agar mahasiswa mudah dalam mencari kerja sesuai spesifikasinya.
"Program ini adalah upaya dari IT Telkom Surabaya untuk membuktikan tagline kami yaitu 'Siap Kerja' dengan membekali mahasiswa tidak hanya dengan ijazah dan transkrip namun juga sertifikat keahlian," ujar Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arief Sardjono, dalam siaran persnya di Surabaya, Jumat.
Tri Arief mengakui, bursa kerja sering kali memberikan persyaratan bagi para pencari kerja dengan berbagai spesifikasi kemampuan yang ditunjukkan melalui keahlian dari program studi yang dipilih selama jenjang perguruan tinggi, pengalaman hingga sertifikat keahlian.
"Sertifikat keahlian itu bekal untuk memastikan keahlian seseorang yang telah didapat selama menjalani berbagai pembelajaran pelatihan, serta menunjukkan bahwa seseorang telah mendapatkan standar kompetensi tertentu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh 31 mahasiswa IT Telkom Surabaya yang berhasil memperoleh sertifikat BNSP," katanya.
Puluhan mahasiswa IT Telkom yang mendapatkan sertifikat BNSP tersebut terdiri dari mahasiswa semester tujuh program studi Teknik Telekomunikasi, Sistem informasi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi dengan sertifikat yang diambil pada keahlian bidang jaringan yaitu intermediate network administrator, sertifikasi fiber optik dan sertifikasi CSCA.
"Sertifikat yang diberikan ini adalah sertfikat yang dikeluarkan BNSP, sehingga dapat menjadi salah satu competitive advantage dari lulusan IT Telkom Surabaya dibandingkan lulusan dari perguruan tinggi lain. Tersedia juga sertifikasi tingkat internasional yang juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa IT Telkom Surabaya yang tertarik di bidang supply chain yaitu Certified Supply Chani Analyst yang dikeluarkan oleh ISCEA Amerika," kata Tri Arief.
Sementara itu, merupakan lembaga independent yang dibentuk pemerintah dimana seseorang yang memegang sertifikat BNSP dinilai terpercaya dan memiliki produktivitas kerja yang bisa diandalkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Program ini adalah upaya dari IT Telkom Surabaya untuk membuktikan tagline kami yaitu 'Siap Kerja' dengan membekali mahasiswa tidak hanya dengan ijazah dan transkrip namun juga sertifikat keahlian," ujar Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arief Sardjono, dalam siaran persnya di Surabaya, Jumat.
Tri Arief mengakui, bursa kerja sering kali memberikan persyaratan bagi para pencari kerja dengan berbagai spesifikasi kemampuan yang ditunjukkan melalui keahlian dari program studi yang dipilih selama jenjang perguruan tinggi, pengalaman hingga sertifikat keahlian.
"Sertifikat keahlian itu bekal untuk memastikan keahlian seseorang yang telah didapat selama menjalani berbagai pembelajaran pelatihan, serta menunjukkan bahwa seseorang telah mendapatkan standar kompetensi tertentu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh 31 mahasiswa IT Telkom Surabaya yang berhasil memperoleh sertifikat BNSP," katanya.
Puluhan mahasiswa IT Telkom yang mendapatkan sertifikat BNSP tersebut terdiri dari mahasiswa semester tujuh program studi Teknik Telekomunikasi, Sistem informasi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi dengan sertifikat yang diambil pada keahlian bidang jaringan yaitu intermediate network administrator, sertifikasi fiber optik dan sertifikasi CSCA.
"Sertifikat yang diberikan ini adalah sertfikat yang dikeluarkan BNSP, sehingga dapat menjadi salah satu competitive advantage dari lulusan IT Telkom Surabaya dibandingkan lulusan dari perguruan tinggi lain. Tersedia juga sertifikasi tingkat internasional yang juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa IT Telkom Surabaya yang tertarik di bidang supply chain yaitu Certified Supply Chani Analyst yang dikeluarkan oleh ISCEA Amerika," kata Tri Arief.
Sementara itu, merupakan lembaga independent yang dibentuk pemerintah dimana seseorang yang memegang sertifikat BNSP dinilai terpercaya dan memiliki produktivitas kerja yang bisa diandalkan. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022