Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 137,48 juta jiwa hingga 16 Februari 2022, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per 16 Februari 2022 bertambah 837.447 menjadi 137.485.375 orang.
Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 242.795 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 188.833.480 jiwa.
Total vaksinasi untuk dosis ketiga per Rabu (16/2) bertambah 227.763 jiwa menjadi 7.505.145 orang.
Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 90,66 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi meliputi 66,01 persen dari total sasaran.
Sebelumnya, sebuah riset oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA) menemukan bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap cenderung tidak mengalami gejala COVID berkepanjangan setelah terinfeksi virus.
Penelitian itu menilik 15 studi nasional dan internasional mengenai dampak COVID yang berkepanjangan.
Delapan studi melihat efek vaksinasi yang dilakukan sebelum terjadi penularan dan menemukan bahwa penerima vaksin lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala COVID berkepanjangan dibanding orang-orang yang belum divaksinasi.
"Riset-riset ini menambah potensi manfaat menerima vaksin COVID-19 lengkap. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari gejala parah ketika terinfeksi dan mungkin juga membantu mengurangi dampak jangka panjang," kata ketua vaksinasi UKHSA Mary Ramsay. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per 16 Februari 2022 bertambah 837.447 menjadi 137.485.375 orang.
Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 242.795 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 188.833.480 jiwa.
Total vaksinasi untuk dosis ketiga per Rabu (16/2) bertambah 227.763 jiwa menjadi 7.505.145 orang.
Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 90,66 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Sementara warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi meliputi 66,01 persen dari total sasaran.
Sebelumnya, sebuah riset oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA) menemukan bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap cenderung tidak mengalami gejala COVID berkepanjangan setelah terinfeksi virus.
Penelitian itu menilik 15 studi nasional dan internasional mengenai dampak COVID yang berkepanjangan.
Delapan studi melihat efek vaksinasi yang dilakukan sebelum terjadi penularan dan menemukan bahwa penerima vaksin lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala COVID berkepanjangan dibanding orang-orang yang belum divaksinasi.
"Riset-riset ini menambah potensi manfaat menerima vaksin COVID-19 lengkap. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari gejala parah ketika terinfeksi dan mungkin juga membantu mengurangi dampak jangka panjang," kata ketua vaksinasi UKHSA Mary Ramsay. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022