Sebanyak delapan desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tergenang banjir akibat luapan Kali Lamong, yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo, setelah hujan intensitas tinggi terjadi di wilayah setempat, Kamis.
Kepala Pelaksana BPBD Gresik Tarso Sagito saat dikonfirmasi mengatakan luapan Kali Lamong awalnya hanya menggenangi lima desa, namun hingga petang ini meluas menjadi delapan desa yang tersebar di dua kecamatan.
Delapan desa itu meliputi Desa Dapet, Wotan Sari, Banjar Agung, Sekarputih, Pucung, Lundo, Sedapurklagen, dan Deliksumber
Tarso mengatakan ketinggian genangan air di masing-masing desa berbeda-beda dan mengakibatkan sejumlah akses jalan kampung terputus, serta lahan persawahan dan tambak tidak bisa diakses.
Di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, banjir mengakibatkan jalan lingkungan tergenang hingga 60 centimeter dengan panjang 200 meter, ditambah 13 rumah tergenang dan 2 hektare sawah terendam.
Kemudian, di Desa Wotan Sari mengakibatkan jalan lingkungan 700 meter terendam banjir, lalu persawahan 51 hektare terendam, serta sejumlah fasilitas umum tidak bisa dipakai akibat tergenang.
"Di Desa Banjar Agung, jalan lingkungan sepanjang 1 kilometer, sembilan rumah dan 20 hektare sawah terkena banjir," kata Tarso, menjelaskan.
Selanjutnya, di Desa Sekarputih dan Desa Pucung tidak ada rumah yang terendam, namun sawah dan jalan lingkungan yang terdampak banjir.
Untuk di Kecamatan Benjeng, banjir melanda Desa Sedapurklagen dan membuat jalan poros desa tergenang sepanjang 400 meter, dengan ketinggian air hingga 50 sentimeter.
"Air juga menggenangi 75 hektare sawah dan 95 rumah warga di Desa Sedapurklagen," ucap Tarso.
Adapun di Desa Deliksumber, banjir membuat jalan sepanjang 300 meter yang merupakan jalan poros desa tergenang dengan ketinggian air 10 hingga 40 centimeter. Kemudian jalan lingkungan tergenang air setinggi 20 hingga 60 centimeter dengan panjang 2.600 meter, ditambah area persawahan seluas 45 hektare dan sebanyak 148 rumah warga juga tergenang.
Sementara itu, banjir juga menggenangi sejumlah wilayah yang dilintasi oleh aliran Kali Lamong, seperti di Kabupaten Lamongan dan Mojokerto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Pelaksana BPBD Gresik Tarso Sagito saat dikonfirmasi mengatakan luapan Kali Lamong awalnya hanya menggenangi lima desa, namun hingga petang ini meluas menjadi delapan desa yang tersebar di dua kecamatan.
Delapan desa itu meliputi Desa Dapet, Wotan Sari, Banjar Agung, Sekarputih, Pucung, Lundo, Sedapurklagen, dan Deliksumber
Tarso mengatakan ketinggian genangan air di masing-masing desa berbeda-beda dan mengakibatkan sejumlah akses jalan kampung terputus, serta lahan persawahan dan tambak tidak bisa diakses.
Di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, banjir mengakibatkan jalan lingkungan tergenang hingga 60 centimeter dengan panjang 200 meter, ditambah 13 rumah tergenang dan 2 hektare sawah terendam.
Kemudian, di Desa Wotan Sari mengakibatkan jalan lingkungan 700 meter terendam banjir, lalu persawahan 51 hektare terendam, serta sejumlah fasilitas umum tidak bisa dipakai akibat tergenang.
"Di Desa Banjar Agung, jalan lingkungan sepanjang 1 kilometer, sembilan rumah dan 20 hektare sawah terkena banjir," kata Tarso, menjelaskan.
Selanjutnya, di Desa Sekarputih dan Desa Pucung tidak ada rumah yang terendam, namun sawah dan jalan lingkungan yang terdampak banjir.
Untuk di Kecamatan Benjeng, banjir melanda Desa Sedapurklagen dan membuat jalan poros desa tergenang sepanjang 400 meter, dengan ketinggian air hingga 50 sentimeter.
"Air juga menggenangi 75 hektare sawah dan 95 rumah warga di Desa Sedapurklagen," ucap Tarso.
Adapun di Desa Deliksumber, banjir membuat jalan sepanjang 300 meter yang merupakan jalan poros desa tergenang dengan ketinggian air 10 hingga 40 centimeter. Kemudian jalan lingkungan tergenang air setinggi 20 hingga 60 centimeter dengan panjang 2.600 meter, ditambah area persawahan seluas 45 hektare dan sebanyak 148 rumah warga juga tergenang.
Sementara itu, banjir juga menggenangi sejumlah wilayah yang dilintasi oleh aliran Kali Lamong, seperti di Kabupaten Lamongan dan Mojokerto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022