Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga 7 Februari 2022 sebanyak 49 kasus, dan satu di antaranya meninggal dunia.

"Dari catatan kami kasus DBD sejak awal 2022 hingga minggu pertama Februari, sudah ada 49 kasus, dan satu orang meninggal dunia," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Rina Widharnarini di Situbondo, Selasa.

Ia menyebutkan kasus demam berdarag yang penyebarannya terbanyak ada di Kecamatan Melandingan dan Bungatan, dan di masing-masing kecamatan itu terdapat lima kasus DBD.

Sementara di kecamatan-kecamatan lainnya, lanjut dia, dari data yang diterima Dinas Kesehatan rata-rata satu sampai tiga kasus, dan bahkan ada kecamatan yang nol kasus DBD.

Oleh karena itu, Rina mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, serta memberantas jentik nyamuk di rumah dan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk, salah satunya menggunakan lotion anti-nyamuk.

"Dengan menguras bak mandi minimal tiga hari sekali, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menghindari gigitan nyamuk, adalah cara yang paling efektif," ucapnya.

Ia menambahkan, guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) DBD, Dinas Kesehatan setempat mengoptimalkan peran kader juru pemantau jentik (jumantik), yaitu masyarakat yang dilatih puskesmas untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk.

"Kader jumantik turun langsung ke warga untuk menggalakkan gerakan 3M plus yang meliputi, menguras bak air, menutup tempat penampungan, dan mendaur ulang barang bekas serta pencegahan lainnya," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022