Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember meminta kesiapan sejumlah rumah sakit setempat untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif dalam menghadapi gelombang ketiga COVID-19.
"Kami sudah melakukan pengecekan di beberapa rumah sakit di antaranya Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Jember Klinik untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, termasuk isolasi terpusat di Hotel Kebonagung," kata Bupati Jember Hendy Siswanto di Jember, Sabtu.
Ia mengatakan, Satgas melakukan pengecekan secara detail terkait keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR), kesiapan oksigen, kesiapan obat dan pendukungnya untuk menghadapi gelombang ketiga COVID-19.
"Dari hasil peninjauan, kondisi rumah sakit maupun isolasi terpusat telah siap baik BOR maupun tenaga medisnya apabila terjadi lonjakan kasus poistif COVID-19 secara mendadak," tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus baru positif COVID-19 di wilayah setempat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, utamanya memakai masker dan segera melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum vaksin, agar segera terbentuk herd immunity di Jember," katanya.
Berdasarkan data Satgas pada Selasa (1/2) tercatat ada tambahan 15 kasus positif COVID-19, kemudian pada Kamis (3/2) mengalami kenaikan dengan bertambah 22 kasus positif baru dan Jumat (4/2) tercatat tambahan baru 30 kasus positif yang tersebar di beberapa kecamatan dengan jumlah kasus positif terbanyak berada di Kecamatan Sumbersari (delapan kasus) dan Kecamatan Kaliwates sebanyak sembilan kasus.
Dengan demikian, kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Jember hingga 4 Februari 2022 sebanyak 93 kasus (0,57 persen) dengan rincian enam pasien dirawat di fasilitas kesehatan, 25 pasien dirawat di fasilitas kesehatan di luar daerah, tiga orang dirawat di isolasi terpusat, dan 59 orang menjalani isolasi mandiri.
Sementara Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menangani pasien COVID-19 apabila terjadi lonjakan kasus sewaktu-waktu di daerah ini.
"Saat ini ada 39 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun jumlah tersebut bisa ditambah sesuai lonjakan kasus sampai 140 tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang kami siapkan," katanya.
Ia menjelaskan, ada beberapa pasien COVID-19 yang dirawat di RSD dr Soebandi Jember, namun jumlahnya tidak banyak dan berada di ruang isolasi, bukan ICU karena kondisinya tidak terlalu berat.
"Obat-obatan dan tabung oksigen sudah kami siapkan apabila dibutuhkan saat terjadi lonjakan, namun kami berharap tidak ada lonjakan kasus COVID-19 di Jember," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami sudah melakukan pengecekan di beberapa rumah sakit di antaranya Rumah Sakit Daerah dr Soebandi, Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Jember Klinik untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, termasuk isolasi terpusat di Hotel Kebonagung," kata Bupati Jember Hendy Siswanto di Jember, Sabtu.
Ia mengatakan, Satgas melakukan pengecekan secara detail terkait keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR), kesiapan oksigen, kesiapan obat dan pendukungnya untuk menghadapi gelombang ketiga COVID-19.
"Dari hasil peninjauan, kondisi rumah sakit maupun isolasi terpusat telah siap baik BOR maupun tenaga medisnya apabila terjadi lonjakan kasus poistif COVID-19 secara mendadak," tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus baru positif COVID-19 di wilayah setempat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, utamanya memakai masker dan segera melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum vaksin, agar segera terbentuk herd immunity di Jember," katanya.
Berdasarkan data Satgas pada Selasa (1/2) tercatat ada tambahan 15 kasus positif COVID-19, kemudian pada Kamis (3/2) mengalami kenaikan dengan bertambah 22 kasus positif baru dan Jumat (4/2) tercatat tambahan baru 30 kasus positif yang tersebar di beberapa kecamatan dengan jumlah kasus positif terbanyak berada di Kecamatan Sumbersari (delapan kasus) dan Kecamatan Kaliwates sebanyak sembilan kasus.
Dengan demikian, kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Jember hingga 4 Februari 2022 sebanyak 93 kasus (0,57 persen) dengan rincian enam pasien dirawat di fasilitas kesehatan, 25 pasien dirawat di fasilitas kesehatan di luar daerah, tiga orang dirawat di isolasi terpusat, dan 59 orang menjalani isolasi mandiri.
Sementara Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menangani pasien COVID-19 apabila terjadi lonjakan kasus sewaktu-waktu di daerah ini.
"Saat ini ada 39 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun jumlah tersebut bisa ditambah sesuai lonjakan kasus sampai 140 tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang kami siapkan," katanya.
Ia menjelaskan, ada beberapa pasien COVID-19 yang dirawat di RSD dr Soebandi Jember, namun jumlahnya tidak banyak dan berada di ruang isolasi, bukan ICU karena kondisinya tidak terlalu berat.
"Obat-obatan dan tabung oksigen sudah kami siapkan apabila dibutuhkan saat terjadi lonjakan, namun kami berharap tidak ada lonjakan kasus COVID-19 di Jember," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022