Dinas Kesehatan Kota Surabaya diminta menggencarkan pelacakan dan pengujian guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 khususnya varian Omicron yang diprediksi terjadi awal Februari 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk melakukan pelacakan dengan perbandingan minimal 1 berbanding 23 dan juga pengujian. 

"Apabila terjadi kenaikan, hal ini terjadi karena telah melakukan tracing secara masif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Semakin banyak tidak apa-apa, nanti diobati. Tapi kalau terlambat dan tidak melakukan tracing tepat dan testing yang cepat maka ini akan menjadi bom waktu," katanya.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Eri Cahyadi tak ingin terjadi lonjakan kasus COVID-19, seperti saat varian Delta masuk ke Surabaya. Hal ini disebabkan Kota Surabaya dinilai sebagai salah satu kota yang aman.

"Tidak ada swab hunter, swab massal, dan tidak ada testing yang masif, akhirnya meledak. Ini yang saya tidak mau, sekarang kami masifkan testing dan tracing, nanti setelah itu baru kami treatment," ujarnya.

Mengenai perkiraan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pada Februari dan Maret mendatang, ia telah menyiapkan strategi, salah satunya membatasi tempat-tempat keramaian, seperti wisata Jalan Tunjungan.

"Saya minta Linmas untuk menghitung kapasitas Tunjungan dan setiap pintu yang menuju Tunjungan itu pasti akan dijaga oleh Satpol PP dan Linmas. Kemudian, seminggu ini pertunjukan musik dikurangi untuk mengurangi keramaian," katanya.

Sebelum penerapan pembatasan tersebut, Wali Kota Eri mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan asesmen, dengan harapan pada awal Februari pembatasan pengunjung bisa segera diterapkan.

"Ini juga masih dilakukan asesmen terkait kapasitas jumlahnya (pengunjung) berapa dan juga pemain seninya ada berapa. Jadi, nanti Februari kita sudah terapkan untuk mengantisipasi (prediksi lonjakan COVID-19) Februari dan Maret itu," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022