DPD Partai Golkar Kota Surabaya meminta komisi pemilihan umum setempat segera mengkaji perlu dan tidaknya penambahan daerah pemilihan (dapil), menyusul telah ditetapkannya jadwal Pemilu 2024.

"Kami berharap KPU Surabaya cepat bekerja sehingga kami tidak ragu apakah dapilnya jadi dimekarkan atau tidak? Karena itu berpengaruh terhadap strategi politik dalam menjangkau calon pemilih," kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni, yang kerap dipanggil Toni, di Surabaya, Kamis.

Untuk itu, Toni yang juga anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Surabaya meminta KPU Surabaya agar segera berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya terkait anggaran, kajian, dan sosialisasi penambahan dapil.

Berdasarkan kajian Lembaga Surabaya Survey Center (SSC), pemekaran dapil di Surabaya merupakan keniscayaan. Hal itu merujuk dari UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, diamana pada tahun 2024 warga Surabaya harus diwakili oleh sebanyak 55 anggota DPRD. Jadi bertambah alokasi lima kursi dibanding alokasi 50 kursi sebagaimana yang terjadi selama ini. 

Dengan bertambahnya alokasi kursi DPRD Surabaya menjadi 55 ini maka pembagian dapil yang selama ini terdiri dari lima dapil, bisa ditelaah dan didiskusikan kembali. SSC menyebut idealnya pada pemilu 2024, dapil di Surabaya mekar menjadi tujuh dapil.

Sementara itu, mengenai kepastian jadwal Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 sebagaimana  yang ditetapkan KPU bersama DPR RI, Toni mengatakan hal itu membuat Partai Golkar Surabaya mulai mempersiapkan diri dari sekarang. 

Bahkan, Partai Golkar siap melakukan gerak cerdas dan cepat untuk memenangkan hati rakyat. "Sebagai partai yang Inklusif, memang kami terbuka terhadap semua warga Surabaya yang ingin mengabdi di DPRD melalui Partai Golkar," katanya.

Politikus muda ini memastikan berpolitik di Partai Golkar sangat asyik karena dalam Pileg mendatang, Partai Golkar memastikan tidak akan menggunakan mahar politik sebagai bagian untuk menentukan nomor urut caleg.  Apalagi pada tahun 2024, pemilih muda akibat bonus demografi telah meningkat secara signifikan.

Untuk itu, Toni juga mengajak anak-anak muda yang ingin terjun ke dunia politik agar segera bergabung dengan Partai Golkar.

"Insyaallah di Partai Golkar tidak mengenal caleg yang mau nomer sekian-sekian itu menggunakan mahar politik, semuanya berdasarkan juklak dan kompetensi yang bersangkutan," ujarnya.

Ia memahami dalam Pemilu 2024, kedekatan emosional antara calon anggota legislatif (Caleg) dan pemilihnya menjadi hal penting dalam perolehan suara. Untuk itu, Partai Golkar akan memaksimalkan potensi media sosial dalam mengenalkan caleg dari partai berlambang pohon beringin itu.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022