Pemerintah Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, selama dua hari melayani seribuan kebutuhan administrasi kependudukan lewat program Pelayanan Layanan Administrasi Kependudukan Banyuwangi (Pelangi) dengan cara jemput bola.

Program Pelangi merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan pelayanan publik dengan mendekatkan layanan ke desa-desa. Selama dua hari, program Pelangi mencatat 1.269 layanan adminduk.

"Kami senang antusiasme warga sangat tinggi dalam program ini. Hal Ini menunjukkan kesadaran warga untuk mengurus adminduk sudah cukup baik. Program ini sekaligus sosialisasi pada warga bahwa layanan adminduk itu mudah, cepat dan gratis," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu.

Dalam program layanan adminduk ini, lanjut Ipuk, bisa melayani permohonan kartu keluarga, KTP elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, akta kematian, dan konsultasi masalah adminduk.

Di Desa Sukorejo, Bupati Ipuk berkeliling menanyakan permasalahan yang dialami warga, sekaligus langsung bertanya mengenai pelayanan program Pelangi.

"Saya ingin memastikan pelayanan adminduk di sini lancar. Kami juga ingin menyampaikan bahwa semua layanan di sini gratis, tidak ada pungutan. Kalau sampai ada pungutan, kami pastikan itu bukan dari pemkab dan laporkan pada kami," ujarnya.

Ipuk menambahkan layanan ini diberikan untuk memudahkan warga dalam mengurus adminduk. Warga tidak perlu lagi ke kota untuk mengurus adminduk karena petugas Dispendukcapil yang akan keliling ke desa-desa untuk mendekatkan layanan.

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Banyuwangi Djuang Pribadi menyebutkan pada hari pertama program Pelangi digelar mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB dan hari kedua mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB.

Djuang mengatakan banyak warga yang memanfaatkan program ini untuk pembaruan data adminduk. Paling banyak layanan pembaruan kartu keluarga yang tercatat 454 pada hari pertama dan 170 pada hari kedua.

"Banyak warga yang memanfaatkan program ini untuk pembaruan kartu keluarga. Selain itu yang paling banyak juga mengurus KIA," ujar Djuang.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022