Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan sembilan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, di daerah itu dalam percepatan vaksinasi COVID-19 untuk dosis penguat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima di Kediri, Selasa, mengemukakan tidak ada prioritas khusus untuk sasaran vaksinasi penguat. Semua warga mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan vaksinasi ini.
"Yang penting memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah, yakni berusia 18 tahun ke atas dan minimal berjarak enam bulan dari vaksin kedua yang telah diterimanya," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi vaksinasi ketiga atau penguat tersebut. Ada sembilan rumah sakit yang saat ini dijadwalkan untuk menjalankan vaksinasi penguat. Sebelumnya, vaksinasi digelar di dua rumah sakit milik Pemkot Kediri, yakni di RSUD Gambiran dan RSUD Kilisuci, Kota Kediri.
Sebanyak sembilan rumah sakit itu di antaranya di RSUD Gambiran (Selasa, Rabu, Kamis, kuota 300 dosis per hari), RSUD Kilisuci (Senin sampai dengan Jumat, pukul 07.30-11.00 WIB, kuota 100 per hari), RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Rabu, Kamis, Jumat, kuota 165 per hari), RSU Daha Husada (Kamis dan Jumat, kuota 100 per hari).
Selain itu, RS Baptis (Selasa sampai dengan Sabtu, kuota 200 per hari, RS DKT (Senin sampai dengan Jumat, kuota 200 per hari), RS Bhayangkara (Selasa dan Kamis, kuota 100 per hari), RSU Lirboyo (Senin, Rabu, Jumat, kuota 100 per hari), serta RSGM IIK Bhakti Wiyata (Selasa dan Kamis, kuota 100 per hari).
Layanan tersebut mulai pekan ini di seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Informasi pendaftaran vaksinasi penguat bisa dilihat pada laman Instagram masing-masing rumah sakit yang memfasilitasi vaksinasi penguat tersebut.
Hingga saat ini 5.721 dosis vaksin penguat disuntikkan kepada masyarakat dengan jenis vaksin Moderna dan AstraZeneca.
Pihaknya berharap, pelaksanaan vaksinasi penguat berlangsung optimal dan membantu mengurangi penambahan kasus COVID-19, khususnya di Kota Kediri.
Ia juga menambahkan telah menyusun strategi khusus agar capaian vaksinasi penguat segera optimal, salah satunya sosialisasi. Terlebih, saat ini jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia semakin bertambah.
Selain itu, proses pembaruan data juga perlu dilakukan guna mencegah ketimpangan data pusat dan daerah.
Terkait dengan warga yang sudah lanjut usia (lansia) di Kota Kediri, Fauzan mengatakan pemerintah akan melaksanakan vaksinasi penguat dari rumah ke rumah, sehingga memudahkan mereka mengakses vaksin.
Ia menegaskan proses penapisan tetap dilakukan sebelum melakukan penyuntikan vaksin, baik melalui wawancara maupun pemeriksaan, untuk mengetahui tekanan darah dan status kesehatan.
Ia tetap berharap, masyarakat mematuhi aturan yang berlaku dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
"Kalau dosis III ini sudah menjadi pertimbangan pusat sebagai langkah antisipasi varian Omicron, maka kami akan memaksimalkan pelaksanaannya. Harapannya supaya semua masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua segera disuntikkan dosis III untuk membuat 'herd immunity' (kekebalan komunal). Bagi masyarakat yang sampai saat ini masih belum vaksin dosis pertama dan kedua tetap diimbau untuk segera melakukan vaksinasi di puskesmas atau rumah sakit," kata Fauzan Adima. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima di Kediri, Selasa, mengemukakan tidak ada prioritas khusus untuk sasaran vaksinasi penguat. Semua warga mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan vaksinasi ini.
"Yang penting memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah, yakni berusia 18 tahun ke atas dan minimal berjarak enam bulan dari vaksin kedua yang telah diterimanya," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi vaksinasi ketiga atau penguat tersebut. Ada sembilan rumah sakit yang saat ini dijadwalkan untuk menjalankan vaksinasi penguat. Sebelumnya, vaksinasi digelar di dua rumah sakit milik Pemkot Kediri, yakni di RSUD Gambiran dan RSUD Kilisuci, Kota Kediri.
Sebanyak sembilan rumah sakit itu di antaranya di RSUD Gambiran (Selasa, Rabu, Kamis, kuota 300 dosis per hari), RSUD Kilisuci (Senin sampai dengan Jumat, pukul 07.30-11.00 WIB, kuota 100 per hari), RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Rabu, Kamis, Jumat, kuota 165 per hari), RSU Daha Husada (Kamis dan Jumat, kuota 100 per hari).
Selain itu, RS Baptis (Selasa sampai dengan Sabtu, kuota 200 per hari, RS DKT (Senin sampai dengan Jumat, kuota 200 per hari), RS Bhayangkara (Selasa dan Kamis, kuota 100 per hari), RSU Lirboyo (Senin, Rabu, Jumat, kuota 100 per hari), serta RSGM IIK Bhakti Wiyata (Selasa dan Kamis, kuota 100 per hari).
Layanan tersebut mulai pekan ini di seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta. Informasi pendaftaran vaksinasi penguat bisa dilihat pada laman Instagram masing-masing rumah sakit yang memfasilitasi vaksinasi penguat tersebut.
Hingga saat ini 5.721 dosis vaksin penguat disuntikkan kepada masyarakat dengan jenis vaksin Moderna dan AstraZeneca.
Pihaknya berharap, pelaksanaan vaksinasi penguat berlangsung optimal dan membantu mengurangi penambahan kasus COVID-19, khususnya di Kota Kediri.
Ia juga menambahkan telah menyusun strategi khusus agar capaian vaksinasi penguat segera optimal, salah satunya sosialisasi. Terlebih, saat ini jumlah kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia semakin bertambah.
Selain itu, proses pembaruan data juga perlu dilakukan guna mencegah ketimpangan data pusat dan daerah.
Terkait dengan warga yang sudah lanjut usia (lansia) di Kota Kediri, Fauzan mengatakan pemerintah akan melaksanakan vaksinasi penguat dari rumah ke rumah, sehingga memudahkan mereka mengakses vaksin.
Ia menegaskan proses penapisan tetap dilakukan sebelum melakukan penyuntikan vaksin, baik melalui wawancara maupun pemeriksaan, untuk mengetahui tekanan darah dan status kesehatan.
Ia tetap berharap, masyarakat mematuhi aturan yang berlaku dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
"Kalau dosis III ini sudah menjadi pertimbangan pusat sebagai langkah antisipasi varian Omicron, maka kami akan memaksimalkan pelaksanaannya. Harapannya supaya semua masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua segera disuntikkan dosis III untuk membuat 'herd immunity' (kekebalan komunal). Bagi masyarakat yang sampai saat ini masih belum vaksin dosis pertama dan kedua tetap diimbau untuk segera melakukan vaksinasi di puskesmas atau rumah sakit," kata Fauzan Adima. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022