Pemerintah Kota Surabaya menyatakan Jembatan Suroboyo nantinya juga akan difungsikan untuk aktivitas usaha dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumgdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos di Surabaya, Senin, mengatakan, dalam uji coba pembukaan Jembatan Suroboyo khusus bagi pejalan kaki pada Minggu (24/1), pihaknya melibatkan 20 UMKM. 

"Ada 20 UMKM yang terlibat. Mayoritas adalah pedagang di sekitar Kecamatan Bulak, Jembatan Suroboyo," kata Yos.

Menurut dia, karena masih dalam uji coba, sehingga pelaku UMKM yang dilibatkan bukan kategori makanan berat. Artinya, kata dia, hanya pedagang UMKM seperti kerajinan, handycraft, aksesoris, makanan ringan serta minuman-minuman botol kemasan seperti sinom dan beras kencur.

"Rencananya, memang kami libatkan UMKM lebih banyak. Kalau malam kami fokuskan di dekat air mancur, sedangkan pagi di tengah anjungan," kata dia.

Ia pun tengah melakukan evaluasi hasil pembukaan uji coba Jembatan Suroboyo selama dua hari berjalan. Menurutnya, selama dua hari itu, antusias masyarakat yang datang sangatlah tinggi. 

Ke depan, kata dia, pemkot berencana memfungsikan Jembatan Suroboyo tersebut khusus bagi pejalan kaki pada Sabtu malam dan Minggu pagi.

"Antusias masyarakat bagus, mereka banyak yang berminat masuk ke situ (Jembatan Suroboyo), jalan. Kami melarang roda dua atau roda empat. Kami konsepnya seperti car free day, tapi kendaraan sama sekali tidak boleh," ujarnya.

Selain itu, Yos juga menegaskan, bahwa setiap pengunjung yang datang ke Jembatan Suroboyo, wajib menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak serta masuk menggunakan PeduliLindungi. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, ketika pengunjung ingin melihat air mancur jembatan di bawah Jembatan Suroboyo, mereka dapat menikmatinya sembari duduk bersantai di stan UMKM. 

Eri menyatakan, pihaknya terus mematangkan konsep penataan pembukaan Jembatan Suroboyo khusus bagi pejalan kaki dengan harapan bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru yang dapat menggairahkan perekonomian warga sekitar. 

Bahkan, lanjut dia, untuk lebih menggairahkan ekonomi warga sekitar, pihaknya juga berencana mengintegrasikan Jembatan Suroboyo dengan objek destinasi wisata yang ada di pesisir Pantai Kenjeran. 

Penataan kawasan destinasi wisata pesisir Pantai Kenjeran tersebut, ditargetkan rampung pada tahun 2022 ini.

"Terintegrasi mulai dari THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran lama, hingga Patung Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak. Jadi terkoneksi, satu kesatuan paket wisata," katanya. (*)



 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022