Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) melestarikan cerita Panji Jawa Timur melalui 38 ragam desain batik yang berkolaborasi dengan 38 perajin batik di kota/kabupaten yang ada di wilayah setempat. 

Dekan Fakultas Industri Kreatif Ubaya Prof. Markus Hartono di Surabaya, Rabu mengatakan kolaborasi ini merupakan salah satu luaran dari Hibah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional yang diterima oleh FIK Ubaya dengan tajuk "Simbolisme dan Nilai Cerita Panji Jawa Timur pada Ragam Hias Jawa Timur".

"Motif baru ini muncul dari karya mahasiswa dan dosen FIK Ubaya yang dikolaborasikan dengan karya perajin melalui motif kearifan lokal," kata pria yang juga bertindak sebagai ketua tim peneliti itu. 

Kisah Panji adalah kisah tradisional dari Jawa Timur yang berlatar zaman Kediri yang kemudian menyebar ke daerah di Nusantara, meliputi seluruh Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, dan berbagai daerah Sumatra. 

Sedangkan di mancanegara, cerita Panji juga sempat terdengar di wilayah Asia Tenggara, khususnya Thailand, Kamboja, dan Myanmar. 

"Diwarnai dengan niatan tulus untuk memberikan sumbangsih dalam eksplorasi cerita Panji Jawa Timur," ujarnya. 

Cerita-cerita panji tersebut berkembang melalui beberapa aspek kehidupan dan muncul dalam beragam bentuk seni, seperti seni tari, sastra, teater, wayang, lukis, dan pahat. Dalam konteks sastra, cerita Panji tersendiri mulai berkembang dalam bentuk puisi maupun prosa yang dituturkan secara lisan dan tercatat oleh khalayak umum. 

Beberapa diantara cerita Panji tersebut menjadi cerita rakyat populer yang beberapa sudah kita kenal, misalnya: Keong Emas, Ande-Ande Lumut, Cinde Laras, dan sebagainya.

Markus menjelaskan, walaupun terdiri dari beberapa versi, inti dari kisah selalu ini menceritakan tentang perjalanan Raden Panji (Panji Asmorobangun) dari Kerajaan Jenggala dan Putri Candrakirana (Dewi Sekartadji) dari Kerajaan Daha atau Kediri, yang saling mencintai satu sama lain dan ingin membangun kehidupan yang harmonis dalam sebuah keluarga.

"Cerita Panji ini merupakan cerita luhur akan syarat nilai keberanian, kepahlawanan dan kasih sayang," kata Markus. 

Markus pun berharap bahwa nilai-nilai dan budaya yang terkandung di dalamnya dapat terus berlanjut, khususnya melalui peran generasi muda untuk mengenalkan dan mengeksplorasi cerita Panji Jawa Timur kepada generasi berikutnya. 

"Salah satunya melalui penciptaan produk kreatif," tutur Markus.

Bernadette Vassula Thiores, mahasiswa Fakultas Industri Kreatif angkatan 2018 juga menuturkan partisipasinya dalam melestarikan cerita Panji ini. 

"Project ini masuk dalam matakuliah Indonesian Heritage. Kami memilih Panji Sekartaji yang menggambarkan pertemuan Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji setelah melalui pengelanaan," ujar Lula, panggilan akrabnya. 

Lula mengungkapkan, banyak tantangan yang dialami selama proses pembuatan selama dua hingga tiga bulan. Meski begitu, ia bersyukur karena dosen dan fakultas pun memberi dukungan penuh.(*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022