Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya optimistis pembangunan "crossing" atau penyambung saluran air di kawasan Rolak Gunungsari, Kota Pahlawan, Jawa Timur, bisa direalisasikan tahun 2022.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono di Surabaya, Selasa, mengatakan, meski crossing saluran tidak masuk dalam APBD Surabaya 2022, namun karena sifatnya emergency atau mendesak untuk mencegah banjir, maka hal itu bisa dibangun secepatnya. 

"Jadi, soal anggaran untuk bangun crossing saluran, Pemkot Surabaya bisa koordinasi dengan Pemprov Jatim ataupun dengan Pemerintah Pusat,” ujarnya di Surabaya, Senin (17/01/22).

Baktiono menjelaskan, saat banjir dua pekan lalu melanda Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung inisiatif akan membangun crossing saluran di Rolak Gunungsari guna mencegah genangan air di wilayah Ketintang. 

"Nah, ini merupakan langkah yang antisipatif, karena curah hujan 2-3 bulan kedepan masih cukup tinggi," ujarnya.

Menurut dia, yang terpenting di tengah curah hujan tinggi terutama dari angin barat, maka Pemkot Surabaya bisa koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.

"ini penting karena daerah ini ada aliran sungai dan pintu air yang buka tutup," katanya. 

Selain itu, kata dia, posisi area Surabaya terendah jika dibanding dengan Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. 

"Maka dam air empat daerah ini harus sistem buka tutup, oleh karenanya Pemkot Surabaya juga bisa berkordinasi dengan empat daerah ini," ujarnya.

Bahkan, kata dia, kalau bisa Pemkot Surabaya tidak hanya bangun crossing saluran di Rolak Gunungsari saja, tapi ada usulan warga yang wilayahnya belum dibangun saluran crossing  mereka juga minta dibangun.  Selain itu, warga juga minta bangun box culvert yang belum direalisasikan tahun ini juga. 

"Jadi soal anggaran, meski tidak ada biaya untuk bangun crossing saluran, bisa kordinasi dengan Pemprov Jatim. Ini tidak apa-apa karena sifatnya mendesak dan penting guna mengantisipasi banjir di Surabaya," katanya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, pembangun crossing saluran air di kawasan Ketintang Selatan siap dimulai pada tahun 2022.

Menurutnya, untuk menangani genangan yang terjadi di kawasan Ketintang maupun Karah, tidak bisa dilakukan hanya dengan pengerukan atau penambahan rumah pompa.  Sebab, aliran air harus dipecah menjadi dua sisi agar tak hanya bertumpu pada satu outlet.

"Jadi aliran itu tidak bisa dibebankan di dalam satu outlet yang sama," kata Eri. (*)



 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022