Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur mempersiapkan sistem pemasaran digital bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah itu dengan bekerja sama dengan PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), perusahaan telekomunikasi yang merupakan entitas anak PT PLN (Persero) yang menggunakan jaringan ketenagalistrikan milik PT PLN.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Senin, kerja sama dengan ICON+ itu dilakukan karena jaringan perusahaan telekomunikasi yang dikelola oleh anak perusahaan PT PLN itu bisa menjangkau ke semua pelosok desa terpencil, sesuai dengan jaringan listrik yang tersedia saat ini.

"Nota kesepahaman dengan pihak ICON+ telah kami lakukan pada tanggal 11 Januari 2022 tinggal menunggu realisasi di lapangan," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini yang menjadi kendala para pelaku UMKM di Pamekasan, khususnya di pedesaan karena akses jaringan internet, sehingga para pelaku usaha tersebut tidak bisa memasarkan hasil kerajinan mereka secara daring.

"Kalaupun ada sebagian pelaku UMKM yang bisa mengakses internet melalui penyedia jaringan seluler, aksesnya terbatas dan biayanya tidak ekonomis," katanya.

Menurut bupati, ICON+ bisa menyediakan jaringan internet yang lebih luas dengan harga yang terjangkau, karena memanfaatkan jaringan listrik milik PT PLN.

Mantan anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lebih lanjut menjelaskan, kebijakan Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan anak perusahaan PT PLN dalam penyediaan jaringan internet ke desa-desa itu juga dalam rangka mendukung program wirausaha baru (WUB) yang telah dicanangkan Pemkab Pamekasan.

Menurut bupati, Pemkab Pamekasan menargetkan hendak menciptakan sebanyak 10 ribu pengusaha baru yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di Kabupaten Pamekasan selama kurun waktu lima tahun. Saat ini, jumlah pelaku usaha baru yang telah terbentuk melalui program pelatihan sebanyak 2.500 orang.

Selain itu, sambung bupati, kerja sama dengan ICON+ untuk memperluas akses jaringan internet hingga ke desa-desa itu dilakukan, karena berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyebutkan, bahwa potensei ekonomi digital Indonesia saat ini berkisar 44 miliar dolar AS, dan angka itu diperkirakan akan tumbuh hingga 8 kali pada 2030 menjadi 352 miliar dolar AS.

"Maka dari itu, forum presidensi G20 menjadikan digitalisasi UMKM ini sebagai satu satu pembahasan bahkan telah menjadi konsensus bersama dari negara-negara yang tergabung dalam tersebut," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, menjelaskan.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Pamekasan, jumlah pelaku UMKM yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan sebanyak 195.510 orang. Dari jumlah itu sebanyak 78.249 pelaku UMKM diantaranya telah mengantongi izin usaha, sedangkan sisanya belum.

Dari total 78.249 pelaku UMKM yang mengantongi izin usaha itu, hanya pelaku UMKM di wilayah Kecamatan Kota Pamekasan saja yang bisa memasarkan hasil kerajinan mereka secara daring, atau menerapkan pola pemasaran secara digital, sedangkan di 12 kecamatan lainnya belum, karena terkendala akses internet.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022