Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto meminta pemerintah daerah setempat mempercepat vaksinasi kepada warga dengan harapan dapat meningkatkan kekebalan kelompok, terlebih lagi ada COVID-19 varian Omicron yang sudah masuk di Indonesia, termasuk Jatim.
"Lebih baik pencegahan dengan push vaksinasi termasuk pencegahan dengan booster COVID-19," katanya di Kediri, Senin.
Ia tidak berharap bahwa COVID-19 varian Omicron sampai masuk ke Kabupaten Kediri dan tidak berdampak pada masyarakat di kabupaten ini.
Namun, ia juga mengakui saat awal pandemi COVID-19 adalah sangat berharga sebagai bahan evaluasi. Di Kabupaten Kediri sempat kekurangan oksigen, kekurangan tempat tidur, sehingga mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 harus disiapkan baik di RSKK maupun RS SLG, Kabupaten Kediri.
Walaupun saat ini sudah disiapkan, ia berharap adanya fasilitas tersebut tidak digunakan, yang artinya tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, apalagi yang varian Omicron di Kabupaten Kediri.
Untuk itu, pihaknya juga berharap pemerintah kabupaten menggerakkan mulai dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di tingkat RT untuk pendataan dan eksekusi bagi warga yang akan menerima booster COVID-19 kepada warga yang sudah divaksin dua kali.
"Yang belum vaksinasi kami imbau juga terus dilaksanakan, sebab data sebelumnya kurang," kata dia.
Ia juga sudah dialog dengan tim yang bertugas terkait dengan capaian vaksinasi COVID-19. Dari hasil dialog tersebut ternyata, data warga yang ikut vaksinasi COVID-19 dari luar tim medis Kabupaten Kediri, datanya juga ikut luar.
Untuk itu, ia juga meminta agar pendataan vaksinasi COVID-19 segera diperbaiki, sehingga capaian vaksinasi di Kabupaten Kediri juga bisa lebih jelas realisasinya.
"Kan banyak juga menggunakan vaksin dari luar, input datanya ke luar. Misalnya polsek di wilayah hukum Kota Kediri itu input datanya masuk ke Kota, Lantamal juga (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya) masuk Surabaya, BINDA Jawa Timur. Itu harus ditarik semua terkait datanya," demikian Dodi Purwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Lebih baik pencegahan dengan push vaksinasi termasuk pencegahan dengan booster COVID-19," katanya di Kediri, Senin.
Ia tidak berharap bahwa COVID-19 varian Omicron sampai masuk ke Kabupaten Kediri dan tidak berdampak pada masyarakat di kabupaten ini.
Namun, ia juga mengakui saat awal pandemi COVID-19 adalah sangat berharga sebagai bahan evaluasi. Di Kabupaten Kediri sempat kekurangan oksigen, kekurangan tempat tidur, sehingga mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 harus disiapkan baik di RSKK maupun RS SLG, Kabupaten Kediri.
Walaupun saat ini sudah disiapkan, ia berharap adanya fasilitas tersebut tidak digunakan, yang artinya tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, apalagi yang varian Omicron di Kabupaten Kediri.
Untuk itu, pihaknya juga berharap pemerintah kabupaten menggerakkan mulai dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di tingkat RT untuk pendataan dan eksekusi bagi warga yang akan menerima booster COVID-19 kepada warga yang sudah divaksin dua kali.
"Yang belum vaksinasi kami imbau juga terus dilaksanakan, sebab data sebelumnya kurang," kata dia.
Ia juga sudah dialog dengan tim yang bertugas terkait dengan capaian vaksinasi COVID-19. Dari hasil dialog tersebut ternyata, data warga yang ikut vaksinasi COVID-19 dari luar tim medis Kabupaten Kediri, datanya juga ikut luar.
Untuk itu, ia juga meminta agar pendataan vaksinasi COVID-19 segera diperbaiki, sehingga capaian vaksinasi di Kabupaten Kediri juga bisa lebih jelas realisasinya.
"Kan banyak juga menggunakan vaksin dari luar, input datanya ke luar. Misalnya polsek di wilayah hukum Kota Kediri itu input datanya masuk ke Kota, Lantamal juga (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya) masuk Surabaya, BINDA Jawa Timur. Itu harus ditarik semua terkait datanya," demikian Dodi Purwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022