Presiden Joko Widodo memberikan tanda jasa kepada mendiang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, dr., Sp.M. (K) FICS atas dedikasinya selama ini pada dunia kesehatan Indonesia.

"Seharusnya almarhum yang berdiri dan menerima penghargaan ini, ini adalah cita-cita beliau sejak jadi dokter umum dulu," kata Novri Susanti, istri Prof. Hendrian Dwikoloso saat menerima penghargaan dari Presiden RI di Aula FK Unair, Rabu.

Prof. Hendrian gugur sebagai pahlawan kesehatan karena COVID-19, 3 Juli 2021 lalu. Novri mengenang almarhum suaminya sebagai sosok yang pekerja keras, ulet, dinamis dan visioner.

Suaminya memiliki harapan-harapan yang besar untuk kemajuan departemen mata FK Unair dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo yang merupakan tempat pengabdiannya semasa hidup.

"Saking visionernya terkadang kami sendiri tidak memahami apa yang beliau pikirkan. Penghargaan ini kami dedikasikan untuk beliau. Semoga legacy yang beliau tinggalkan di tempat pengabdiannya bisa diteruskan dan bisa menjadi inspirasi, terutama untuk anak-anak kami ke depan," ujarnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) membenarkan apa yang disampaikan istri almarhum. Dekan secara pribadi mengenal Prof. Hendrian sebagai sosok organisator yang baik sejak berada di bangku kuliah Tahun 1985, saat keduanya sama-sama menjadi senat mahasiswa.

"Sampai masuk pada dunia profesi, kami juga sering berkomunikasi. Beliau banyak melontarkan ide dan gagasannya brilian. Salah satunya ingin membangun jembatan bawah tanah yang menghubungkan FK Unair dan RSUD Dr Soetomo, sebelum jembatan layang itu ada," katanya.

Bukan itu saja, RIK 7 yang saat ini sudah berdiri di RSUD Dr Soetomo juga merupakan buah dari gagasan mantan Direktur Penunjang Medis di RSUD Dokter Soetomo ini.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat RSUD Dr. Soetomo, Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dr., Sp. Sp.KK(K),FINSDV, FAADV.

"Pun dengan Gedung Onkologi 9 lantai serta Gedung Parkir Baru di RSUD Dr Soetomo yang kini berdiri kokoh itu ada, adalah atas inisiasi almarhum," ucapnya.

Semasa hidup, Prof. Hendrian juga dikenal sebagai salah satu ahli bedah mata terbaik di Indonesia. Spesialisasinya  adalah penanganan katarak, LASIK, onkologi atau kanker mata, dan bedah kosmetik mata.

Ribuan prosedur bedah laser dan kornea termasuk LASIK, operasi katarak, perawatan glaukoma, pengikatan silang kolagen kornea, dan berbagai tindakan pada kondisi kesehatan mata dan penglihatan sudah dia jalankan selama pengabdiannya.

Ia juga dikenang sebagai pribadi rendah hati yang bisa merangkul orang dari berbagai kalangan. Memiliki jiwa sosial tinggi. Sosok sivitas akademika terbaik yang pernah dimiliki oleh FK Unair. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022