Melakukan penghijauan di sekitar rumah, menggunakan kertas secara bijak hingga ikut terlibat dalam gerakan menanam pohon adalah beberapa upaya kecil yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan hutan.
Tanggal 10 Januari selalu diperingati sebagai Hari Satu Juta Pohon di dunia. Perayaan ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan hutan dan melestarikan lingkungan.
Tujuan dari gerakan Satu Juta Pohon Sedunia tentunya untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, sejuk dan asri. Peringatan ini pun mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan pohon yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia.
"Tujuannya supaya manusia diingatkan bahwa peran pohon di bumi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, bila tidak ada keseimbangan antara pola hidup yang baik, manusia juga kena dampaknya," ujar Nadine Chandrawinata, aktris dan aktivis lingkungan kepada ANTARA, dikutip Selasa.
Pohon memiliki kemampuan dalam mengurangi kandungan karbondioksida (CO2), serta mengeluarkan oksigen (02) yang bermanfaat bagi manusia. Pohon juga diketahui mampu menyerap 60 persen air hujan, seperti yang dilakukan oleh hutan pinus.
Cadangan air yang tersimpan ini tentu saja sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya yang menghuni bumi. Pohon sendiri merupakan spesies utama di hutan yang juga menjadi rumah bagi para satwa.
Nadine mengatakan peringatan Hari Satu Juta Pohon harus selalu dirayakan. Sebab ini juga sebagai pengingat agar manusia konsisten dalam melakukan penghijauan baik di lingkungan sekitar rumah ataupun berperan aktif dalam gerakan penanaman satu juta pohon.
"Yang pasti tiap tahun harus selalu disuarakan untuk mengingatkan kembali peran pohon di bumi ini," kata Puteri Indonesia 2005 itu.
Melakukan upaya penyelamatan hutan dan melestarikan lingkungan bukanlah hal yang besar dan sulit, langkah terkecil yang bisa dilakukan seluruh lapisan masyarakat di antaranya adalah melakukan penghijauan di sekitar rumah, mengurangi limbah nonorganik harian, memakai sepeda untuk transportasi, bijak dalam penggunakan kertas, mendukung gerakan lingkungan dengan donasi hingga menjadi relawan.
Upaya nyata
Musisi dan aktivis lingkungan Melanie Subono, mengatakan hal yang paling penting untuk diingat masyarakat dalam rangka menyelamatkan hutan dan melestarikan alam adalah dengan tidak mengeksploitasi hasil hutan, seperti penggunaan berlebihan pada kertas dan tisu.
"Kalau kertas bisa dipakai bolak-balik, ya pakai aja bolak balik, begitu juga dengan tisu dan sumber daya lainnya," kata Melanie saat dihubungi ANTARA.
Menggunakan produk-produk ramah lingkungan juga dapat membantu kelestarian alam. Oleh karenanya, Melanie menekankan agar setiap individu bisa menjadi konsumen yang cerdas sebelum membeli suatu barang.
"Tiap mau beli satu barang, tanyakan pada diri kita perlu apa enggak, terus kita bisa browse ini produk ramah lingkungan enggak," ujarnya.
Menurut Melanie, masyarakat Indonesia sangat perlu disadarkan akan pentingnya menyelamatkan hutan dan melestarikan alam. Selama ini masih banyak orang-orang yang belum memahami dan lalai dalam penggunaan sumber daya alam.
Kondisi lingkungan Indonesia dan juga dunia saat ini bisa dibilang cukup memprihatinkan seperti hutan gundul, tanah longsor, es di kutub yang mencair serta udara panas yang menyengat. Hal tersebut merupakan bukti pemanasan global adalah hal yang nyata.
Untuk mengatasinya diperlukan adanya upaya bersama seperti menghemat energi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, meminimalisasi penggunaan plastik, menggunakan produk ramah lingkungan hingga reboisasi atau usaha untuk menanam kembali.
Menanam pohon adalah cara paling efektif untuk mengurangi kelebihan karbondioksida dan mengatasi pemanasan global. Oleh karenanya, gerakan menanam satu juta pohon banyak dilakukan berbagai komunitas hingga pemerintah.
Akan tetapi, menanam pohon atau bibit saja tidaklah cukup. Mengubah gaya hidup sehari-hari juga penting dilakukan untuk menyelamatkan hutan dan lingkungan.
"Itu tidak cukup tapi itu lebih baik daripada enggak ngapa-ngapain. Menanam pohon itu baik tapi kalau di belakangnya tetap mengeksploitasi alam percuma," kata Melanie.
"Kita pakai secukupnya saja, kalau lagi enggak dalam ruangan, listrik dan AC enggak usah nyala, itu semua kan berhubungan. Menanam pohon itu bagus tapi tidak cukup, tapi ini jauh lebih bagus daripada cuma bisa ngomong," lanjutnya.
Melanie juga menyampaikan bahwa peraturan yang dibuat pemerintah tentang penanaman pohon serta hutan kota sudah cukup bagus. Hanya saja perlu untuk lebih digalakkan dan terus dipantau kelanjutannya.
"Pastinya harus menggalakkan peraturan-peraturan yang sudah ada kayak misal daerah yang dibangun harus dilakukan penanaman pohon sekian, hutan kota minimal harus sekian persen, izin perusahaan itu harus ramah lingkungan, itu kan sudah ada tapi kurang digalakkan," kata Melanie.
Konsistensi adalah kunci
Mengupayakan keselamatan hutan dan pelestarian lingkungan memang penting untuk disadari dan dilakukan oleh masyarakat. Namun jauh daripada itu, konsistensi perilaku merawat adalah yang paling dibutuhkan.
Musisi dan aktivis lingkungan, Nugie mengatakan sikap konsisten masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan sangat penting. Tanpa hal tersebut, gerakan-gerakan penyelamatan lingkungan tidak akan menunjukan perubahan yang signifikan.
"Kesadaran sudah baik dan terkonfirmasi, tinggal konsistensi perilaku yang perlu dirawat. Dari pengalaman saya dari tahun 1998 sampai sekarang, gerakan-gerakan ini kan untuk memperkuat kesadaran tapi yang paling penting tetap konsisten dan perilaku yang paling dirawat," kata personel grup band The Dance Company itu.
Nugie juga optimis bahwa masyarakat mampu berubah ke arah yang lebih baik dalam melestarikan lingkungan, hanya saja saat ini konsistensinya perlu untuk ditingkatkan.
"Pandemi semua orang istilahnya dipaksa untuk berubah menjadi orang yang care sama kesehatan, kebersihan, dan lainnya, kenapa ini enggak dilakukan juga untuk perawatan hutan dan lingkungan Indonesia," ujar Nugie.
Menyelamatkan hutan dan melestarikan lingkungan adalah tugas seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Apa yang baik untuk alam tentu akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, begitu juga sebaliknya.
Konsistensi berperilaku sadar lingkungan seperti hemat energi, menggunakan produk ramah lingkungan, bijak menggunakan kertas dan tisu, melakukan penghijauan di sekitar rumah, mengolah limbah rumah tangga adalah cara termudah untuk berkontribusi dalam menyelamatkan hutan dan melestarikan alam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Tanggal 10 Januari selalu diperingati sebagai Hari Satu Juta Pohon di dunia. Perayaan ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan hutan dan melestarikan lingkungan.
Tujuan dari gerakan Satu Juta Pohon Sedunia tentunya untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, sejuk dan asri. Peringatan ini pun mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan pohon yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia.
"Tujuannya supaya manusia diingatkan bahwa peran pohon di bumi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, bila tidak ada keseimbangan antara pola hidup yang baik, manusia juga kena dampaknya," ujar Nadine Chandrawinata, aktris dan aktivis lingkungan kepada ANTARA, dikutip Selasa.
Pohon memiliki kemampuan dalam mengurangi kandungan karbondioksida (CO2), serta mengeluarkan oksigen (02) yang bermanfaat bagi manusia. Pohon juga diketahui mampu menyerap 60 persen air hujan, seperti yang dilakukan oleh hutan pinus.
Cadangan air yang tersimpan ini tentu saja sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya yang menghuni bumi. Pohon sendiri merupakan spesies utama di hutan yang juga menjadi rumah bagi para satwa.
Nadine mengatakan peringatan Hari Satu Juta Pohon harus selalu dirayakan. Sebab ini juga sebagai pengingat agar manusia konsisten dalam melakukan penghijauan baik di lingkungan sekitar rumah ataupun berperan aktif dalam gerakan penanaman satu juta pohon.
"Yang pasti tiap tahun harus selalu disuarakan untuk mengingatkan kembali peran pohon di bumi ini," kata Puteri Indonesia 2005 itu.
Melakukan upaya penyelamatan hutan dan melestarikan lingkungan bukanlah hal yang besar dan sulit, langkah terkecil yang bisa dilakukan seluruh lapisan masyarakat di antaranya adalah melakukan penghijauan di sekitar rumah, mengurangi limbah nonorganik harian, memakai sepeda untuk transportasi, bijak dalam penggunakan kertas, mendukung gerakan lingkungan dengan donasi hingga menjadi relawan.
Upaya nyata
Musisi dan aktivis lingkungan Melanie Subono, mengatakan hal yang paling penting untuk diingat masyarakat dalam rangka menyelamatkan hutan dan melestarikan alam adalah dengan tidak mengeksploitasi hasil hutan, seperti penggunaan berlebihan pada kertas dan tisu.
"Kalau kertas bisa dipakai bolak-balik, ya pakai aja bolak balik, begitu juga dengan tisu dan sumber daya lainnya," kata Melanie saat dihubungi ANTARA.
Menggunakan produk-produk ramah lingkungan juga dapat membantu kelestarian alam. Oleh karenanya, Melanie menekankan agar setiap individu bisa menjadi konsumen yang cerdas sebelum membeli suatu barang.
"Tiap mau beli satu barang, tanyakan pada diri kita perlu apa enggak, terus kita bisa browse ini produk ramah lingkungan enggak," ujarnya.
Menurut Melanie, masyarakat Indonesia sangat perlu disadarkan akan pentingnya menyelamatkan hutan dan melestarikan alam. Selama ini masih banyak orang-orang yang belum memahami dan lalai dalam penggunaan sumber daya alam.
Kondisi lingkungan Indonesia dan juga dunia saat ini bisa dibilang cukup memprihatinkan seperti hutan gundul, tanah longsor, es di kutub yang mencair serta udara panas yang menyengat. Hal tersebut merupakan bukti pemanasan global adalah hal yang nyata.
Untuk mengatasinya diperlukan adanya upaya bersama seperti menghemat energi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, meminimalisasi penggunaan plastik, menggunakan produk ramah lingkungan hingga reboisasi atau usaha untuk menanam kembali.
Menanam pohon adalah cara paling efektif untuk mengurangi kelebihan karbondioksida dan mengatasi pemanasan global. Oleh karenanya, gerakan menanam satu juta pohon banyak dilakukan berbagai komunitas hingga pemerintah.
Akan tetapi, menanam pohon atau bibit saja tidaklah cukup. Mengubah gaya hidup sehari-hari juga penting dilakukan untuk menyelamatkan hutan dan lingkungan.
"Itu tidak cukup tapi itu lebih baik daripada enggak ngapa-ngapain. Menanam pohon itu baik tapi kalau di belakangnya tetap mengeksploitasi alam percuma," kata Melanie.
"Kita pakai secukupnya saja, kalau lagi enggak dalam ruangan, listrik dan AC enggak usah nyala, itu semua kan berhubungan. Menanam pohon itu bagus tapi tidak cukup, tapi ini jauh lebih bagus daripada cuma bisa ngomong," lanjutnya.
Melanie juga menyampaikan bahwa peraturan yang dibuat pemerintah tentang penanaman pohon serta hutan kota sudah cukup bagus. Hanya saja perlu untuk lebih digalakkan dan terus dipantau kelanjutannya.
"Pastinya harus menggalakkan peraturan-peraturan yang sudah ada kayak misal daerah yang dibangun harus dilakukan penanaman pohon sekian, hutan kota minimal harus sekian persen, izin perusahaan itu harus ramah lingkungan, itu kan sudah ada tapi kurang digalakkan," kata Melanie.
Konsistensi adalah kunci
Mengupayakan keselamatan hutan dan pelestarian lingkungan memang penting untuk disadari dan dilakukan oleh masyarakat. Namun jauh daripada itu, konsistensi perilaku merawat adalah yang paling dibutuhkan.
Musisi dan aktivis lingkungan, Nugie mengatakan sikap konsisten masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan sangat penting. Tanpa hal tersebut, gerakan-gerakan penyelamatan lingkungan tidak akan menunjukan perubahan yang signifikan.
"Kesadaran sudah baik dan terkonfirmasi, tinggal konsistensi perilaku yang perlu dirawat. Dari pengalaman saya dari tahun 1998 sampai sekarang, gerakan-gerakan ini kan untuk memperkuat kesadaran tapi yang paling penting tetap konsisten dan perilaku yang paling dirawat," kata personel grup band The Dance Company itu.
Nugie juga optimis bahwa masyarakat mampu berubah ke arah yang lebih baik dalam melestarikan lingkungan, hanya saja saat ini konsistensinya perlu untuk ditingkatkan.
"Pandemi semua orang istilahnya dipaksa untuk berubah menjadi orang yang care sama kesehatan, kebersihan, dan lainnya, kenapa ini enggak dilakukan juga untuk perawatan hutan dan lingkungan Indonesia," ujar Nugie.
Menyelamatkan hutan dan melestarikan lingkungan adalah tugas seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Apa yang baik untuk alam tentu akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, begitu juga sebaliknya.
Konsistensi berperilaku sadar lingkungan seperti hemat energi, menggunakan produk ramah lingkungan, bijak menggunakan kertas dan tisu, melakukan penghijauan di sekitar rumah, mengolah limbah rumah tangga adalah cara termudah untuk berkontribusi dalam menyelamatkan hutan dan melestarikan alam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022