Petenis Argentina Nicolas Arreche dikenai sanksi empat tahun dan denda 8.000 dolar AS (sekira Rp115 juta) setelah terbukti terlibat dalam pengaturan skor, demikian Agensi Integritas Tenis (ITIA) pada Kamis.
Disebutkan bahwa Arreche "merancang atau berupaya merekayasa hasil dari pertandingan-pertandingan tenis".
Petenis berusia 27 tahun itu, yang meraih ranking tertinggi di nomor tunggal ATP sebagai peringkat 567 itu, di sanksi sementara pada April tahun lalu. Larangan tersebut berlaku hingga 23 April 2025.
Sejumlah petenis peringkat rendah lainnya dari Argentina juga telah di sanksi karena pengaturan skor dalam beberapa tahun terakhir, lapor Reuters.
Franco Feitt dilarang bermain seumur hidup pada April tahun lalu setelah mengakui melakukan sembilan pelanggaran terhadap peraturan program anti korupsi tenis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Disebutkan bahwa Arreche "merancang atau berupaya merekayasa hasil dari pertandingan-pertandingan tenis".
Petenis berusia 27 tahun itu, yang meraih ranking tertinggi di nomor tunggal ATP sebagai peringkat 567 itu, di sanksi sementara pada April tahun lalu. Larangan tersebut berlaku hingga 23 April 2025.
Sejumlah petenis peringkat rendah lainnya dari Argentina juga telah di sanksi karena pengaturan skor dalam beberapa tahun terakhir, lapor Reuters.
Franco Feitt dilarang bermain seumur hidup pada April tahun lalu setelah mengakui melakukan sembilan pelanggaran terhadap peraturan program anti korupsi tenis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022