Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendorong kalangan pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Trenggalek untuk menyambut peluang investasi di daerah, seiring pengembangan infrastruktur nasional di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

"Trenggalek menjadi daerah yang sangat potensial untuk dijadikan ladang investasi. Ke depan ini, Trenggalek bahkan menjadi salah satu poros ekonomi karena memiliki jarak relatif dekat dengan Bandara Kediri," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.

Selain itu, progres pembangunan jalur lintas selatan atau pantura serta rencana pembangunan jalan tol Malang-Blitar-Tulungagung-Kediri hingga Nganjuk memiliki dampak ekonomi tersendiri bagi Kabupaten Trenggalek.

"Keberadaan bandara ini memberikan peluang bisnis, investasi dan kunjungan wisata bagi Trenggalek. Apalagi akan ada exit tol yang berada semakin dekat dengan Trenggalek," katanya.

Keberadaan infrastruktur nasional itu bukan tak mungkin bakal berdampak pada sektor-sektor tertentu di Kabupaten Trenggalek. Sektor pariwisata misalnya.

Tingkat kunjungan wisatawan diperkirakan akan semakin meningkat. Selain itu, Mas Ipin menilai masih banyak peluang lainnya yang bisa di bidik.

"Kunjungan wisata pantai di Trenggalek semakin dekat lagi. Kalau semula harus turun di Surabaya dan menempuh perjalanan darat yang lumayan jauh untuk bisa bermain-main, sekarang lebih dekat dengan adanya Bandara Kediri. Belum lagi ruas JLS Trenggalek-Tulungagung yang akan segera selesai," imbuhnya.

Arifin mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah terobosan untuk memudahkan perizinan-perizinan beserta aspek penunjang lainnya. Ini dilakukan supaya para investor tak kesulitan dalam berinvestasi.

Dampak lainnya, adanya investasi itu adalah peningkatan ekonomi baik secara langsung melahirkan lapangan pekerjaan maupun dari aspek pajak yang didapat pemerintah.

"Jangan takut masalah perizinan, Karena perijinan semakin mudah. Tidak perlu susah-susah beli tanah, pemerintah punya tanah, perhutani punya tanah dan desa juga punya tanah. Dan tanah-tanah ini tinggal dikerjasamakan,” ujarnya. (*)
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022