Sebanyak 30 anak mengikuti kegiatan khitan massal yang digelar Divisi Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana Ikatan Keluarga Besar Alumni Universitas 17 Agustus 1945 (IKBA Untag) dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat di kampus setempat, Selasa. 

Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA, CPA yang hadir memberikan apresiasi pada IKBA Untag Surabaya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

"Di penghujung 2021, ini momen menggembirakan untuk Untag Surabaya karena para alumni melalui IKBA mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Pihak universitas dan alumni selalu beriringan, harapannya ke depan aktivitas sosial lebih banyak," kata Prof. Nugroho, sapaan akrabnya. 

Sekretaris Jendral IKBA Untag Surabaya, M. Lukman Hakim, S.Sos., mengatakan khitan ini merupakan suatu keharusan demi kesempurnaan umat Islam. 

"Semoga bisa menjadi pelopor untuk kegiatan serupa. Agenda seperti ini terus berlanjut dan ke depan harapannya akan dilakukan rutin, akan digelar setiap bulan," ujar Lukman. 

Lukman menjelaskan kegiatan tersebut menyasar anak alumni dan anak karyawan Untag Surabaya hingga masyarakat umum. 

Sementara itu Ketua Panitia Khitanan Massal IKBA Untag Mahmud, S.AB., menyebut bahwa khitanan nassal digelar atas kerja sama dengan One Care, Al-Khair Foundation dan Pondok Bismar Al-Mustaqim. 

"Kami mendapatkan penawaran langsung dari One Care yang melakukan khitan hari ini. Alhamdulillah meski hanya ada seminggu persiapan, ada 30 peserta yang mendaftar dan hadir pada hari ini. Semoga alumni bisa memberi kontribusi yang besar bagi almamater dan kegiatan ini bisa dilanjutkan," ucap Mahmud.

Saat ditemui di sela kegiatan, Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana IKBA Untag Surabaya, Dr. Mohammad Mukhrojin, M.Si., menuturkan bahwa alumni Untag Surabaya berasal dari banyak sektor, sehingga mudah melakukan sinergi.

"Ini merupakan program akhir tahun dan perdana, rencananya tiap bulan. Sebelumnya kami mengirimkan bantuan untuk masyarakat di Semeru," katanya. 

Dengan kegiatan tersebut, pihaknya berharap dapat membantu masyarakat mengingat biaya khitan yang tidak murah. 

"Khitan merupakan kebutuhan mendasar. Diadakan massal mereka jadi berani, karena kalau khitan sendiri, anak-anak takut," tutur Mukhrojin. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021