Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko mengapresiasi sejumlah kegiatan yang dilakukan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di wilayah setempat. 

Sugiri melalui keterangannya, Selasa mengatakan, sejumlah kegiatan yang dikemas dalam Matching Fund tersebut dilakukan di Desa Plunturan Kabupaten Ponorogo. Meski Matching Fund telah berakhir di bulan Desember ini, Untag Surabaya terus berkomitmen untuk tetap bekerja sama. 

"Terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pluturan, harapannya tidak hanya Desa Plunturan yang ingin dibimbing namun desa lain. Saya siap mempersiapkan apa yang dibutuhkan," ujarnya.

Menurut Sugiri, hadirnya Untag Surabaya di tengah masyarakat Desa Plunturan mampu menyadarkan masyarakat desa mengenai ramah tamah dengan wisatawan, teknologi dan lain sebagainya sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. 

"Dengan adanya desa binaan seperti ini, sehingga pada tahun ini Ponorogo diundang oleh Mas Menteri Sandiaga Uno untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata," ujar bupati yang akrab disapa Kang Giri itu.

Rektor Untag Surabaya Prof. Nugroho Mulyanto mengatakan program Matching Fund adalah salah satu dari 13 program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterima kampusnya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek) 

Prof. Nugroho, sapaan akrabnya, menaruh harapan positif pada pengimplementasian MBKM di Untag Surabaya. 

"Lulusan perguruan tinggi tidak boleh memiliki satu disiplin ilmu, tapi bisa dua sampai tiga. Dengan MBKM maka mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di luar program studi atau bisa melakukan bermacam-macam aktivitas seperti magang maupun riset independent," ujarnya. (*) 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021