Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menciptakan teknologi tepat guna berupa alat roll streaping untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Ketua tim Fifa Marisa Irwayu di kampus setempat, Selasa mengatakan alat tersebut dia rancang bersama empat rekannya yakni Dian Novita Rahayu, Sandy Yanuar Syahputra dan Yessi Maretha Miraningsih.

Fifa mengungkapkan alat ini dibuat setelah melihat permasalahan produksi pada UKM Mekar Handcraft, salah satu penghasil produk tas anyaman berbahan baku streaping di Kediri.

"Awalnya menggunakan alat manual dengan papan kayu yang ditancapi paku. Namun saat menggunakan alat tersebut tidak sesuai dengan target yang mereka inginkan," ungkapnya.

Melalui produk inovasinya, Fifa dan tim mencoba meningkatkan produktivitas penggulungan streaping dengan mempersingkat waktu proses penggulungan.

"Dengan menggunakan alat ini bisa mempercepat waktu untuk menggulung streaping menjadi dua kali lebih cepat," ujarnya.

Produk teknologi tepat guna ini merupakan mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk.

Dosen pengampu mata kuliah, Putu Eka Dewi Karunia Wati mengatakan mahasiswa diminta membuat produk inovasi Teknologi Tepat Guna untuk membantu permasalahan UMKM.

"Jadi sejak pertemuan ke-tiga perkuliahan, mahasiswa sudah kami minta untuk mencari permasalahan UMKM yang ada untuk kemudian dicari solusinya," kata dosen yang akrab disapa Putu itu.

Lebih lanjut, Putu menjelaskan, mata kuliahnya menggunakan metode pembelajaran case method di mana mahasiswa mencari sendiri permasalahan UMKM, melakukan perencanaan, memulai tahapan merancang hingga menghasilkan produk inovasi.

"Kami tidak membatasi lokasi atau jenis produk yang mau diinovasi," katanya.

Dalam pelaksanaannya, 120 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk dibagi dalam beberapa kelompok.

Masing-masing kelompok beranggotakan tiga hingga empat orang. Lokasi UMKM juga beragam, mulai dari Surabaya, Sidoarjo hingg Kediri.

"Total keseluruhan ada 32 kelompok jadi otomatis menghasilkan 32 alat," kata Putu.

Dalam penilaian Teknologi Tepat Guna ini, Putu menekankan pada inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. "Produk boleh sama, tapi inovasi dan pengembangan di tiap detail tidak boleh sama," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021