Infradigital menciptakan inovasi kartu pelajar digital atau elektronik untuk menyambut pertemuan tatap muka terbatas di sekolah pada masa pandemi COVID-19.
Dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Senin, kartu pelajar ini memberikan kemudahan pengecekan absensi siswa secara real time.
Selain itu, tidak hanya oleh wali kelas, namun juga oleh orang tua siswa masing-masing.
"Manfaat kartu pelajar ini sangat besar untuk penggunaan absensi lebih modern. Orang tua dapat melihat absensi anaknya," ujar Kepala Sekolah MAN Insan Cendekia Pasuruan, Syamsul Maarif.
Kartu tersebut dapat menginformasikan ke orang tua secara langsung apabila ada siswa tidak masuk, dengan catatan telah mengunduh aplikasi pelajar.
Syamsul menambahkan, selama pemakaian kartu pelajar di jenjang pendidikan SMA, pencatatan atau monitoring kegiatan administrasi absensi siswa menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
"Inilah manfaat lebih yang didapatkan yayasan kami dari digitalisasi lembaga pendidikan melalui kartu pelajar ini," ucapnya.
Sementara itu, Co-Founder and CEO Infradigital Ian McKenna menilai bahwa sistem absensi manual, seperti memanggil satu per satu nama siswa sudah harus ditinggalkan karena memakan banyak waktu.
Dengan demikian inisiasi kartu pelajar digital ini adalah cara praktis untuk mengotomatisasi seluruh pelacakan absensi.
"Melacak ketidakhadiran untuk ratusan atau ribuan siswa adalah proses operasional yang kompleks untuk sekolah. Ini adalah area di mana digitalisasi harus benar-benar dapat membuat peningkatan efisiensi 10 kali lipat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Senin, kartu pelajar ini memberikan kemudahan pengecekan absensi siswa secara real time.
Selain itu, tidak hanya oleh wali kelas, namun juga oleh orang tua siswa masing-masing.
"Manfaat kartu pelajar ini sangat besar untuk penggunaan absensi lebih modern. Orang tua dapat melihat absensi anaknya," ujar Kepala Sekolah MAN Insan Cendekia Pasuruan, Syamsul Maarif.
Kartu tersebut dapat menginformasikan ke orang tua secara langsung apabila ada siswa tidak masuk, dengan catatan telah mengunduh aplikasi pelajar.
Syamsul menambahkan, selama pemakaian kartu pelajar di jenjang pendidikan SMA, pencatatan atau monitoring kegiatan administrasi absensi siswa menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
"Inilah manfaat lebih yang didapatkan yayasan kami dari digitalisasi lembaga pendidikan melalui kartu pelajar ini," ucapnya.
Sementara itu, Co-Founder and CEO Infradigital Ian McKenna menilai bahwa sistem absensi manual, seperti memanggil satu per satu nama siswa sudah harus ditinggalkan karena memakan banyak waktu.
Dengan demikian inisiasi kartu pelajar digital ini adalah cara praktis untuk mengotomatisasi seluruh pelacakan absensi.
"Melacak ketidakhadiran untuk ratusan atau ribuan siswa adalah proses operasional yang kompleks untuk sekolah. Ini adalah area di mana digitalisasi harus benar-benar dapat membuat peningkatan efisiensi 10 kali lipat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021