Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyatakan bersyukur dan berterima kasih atas Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) yang diberikan kepadanya karena bisa memberi motivasi dalam membangun wilayah itu, khususnya dari segi budaya.
"Alhamdulillah, kembali lagi dipercaya untuk menerima penghargaan. Semoga ini berimbang dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, dan menjadi motivasi untuk membangun Lamongan yang lebih baik ke depannya," kata Yuhronur dikonfirmasi di Lamongan, Sabtu.
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Lamongan ini, penghargaan AK-PWI merupakan hal yang harus dijadikan motivasi untuk membangun Lamongan yang lebih baik.
Sebelumnya, tim juri AK-PWI menetapkan 10 bupati dan wali kota sebagai penerima penghargaan pada Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan penerima penghargaan AK- PWI pada HPN 2022 sebanyak 10 kepala daerah, dengan rincian enam bupati dan empat wali kota.
Tim Juri diketuai Agus Dermawan T, dengan anggota Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Atal S.Depari , dan Yusuf Susilo Hartono (sekaligus Ketua Pelaksana AK-PWI).
Dari 10 kepala daerah itu, dua di antaranya dari Jatim, yakni Bupati Magetan, Suprawoto, dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Penetapan dilakukan setelah melalui berbagai proses penilaian, mulai dengan seleksi administrasi, penjurian berkas proposal dan video, hingga presentasi dan tanya jawab dengan 10 nominasi.
Lamongan dengan bermacam terobosan budayanya yang berusaha merekonstruksi kejayaan dengan penemuan berbagai situs, memunculkan kembali budaya lama yang hampir tergerus, dan menjaga warisan budaya baik di masa Hindu-Budha, peradaban Islam, bahkan masa kolonial ini menjadi poin penting.
Selain itu juga menjadi bukti Lamongan sangat menyadari pentingnya membangun daerah dengan berbasis budaya, dengan menjaga keselarasan pada berbagai bidang khususnya IPTEK dan gaya kepemimpinan kepala daerah yang melayani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alhamdulillah, kembali lagi dipercaya untuk menerima penghargaan. Semoga ini berimbang dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, dan menjadi motivasi untuk membangun Lamongan yang lebih baik ke depannya," kata Yuhronur dikonfirmasi di Lamongan, Sabtu.
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Lamongan ini, penghargaan AK-PWI merupakan hal yang harus dijadikan motivasi untuk membangun Lamongan yang lebih baik.
Sebelumnya, tim juri AK-PWI menetapkan 10 bupati dan wali kota sebagai penerima penghargaan pada Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan penerima penghargaan AK- PWI pada HPN 2022 sebanyak 10 kepala daerah, dengan rincian enam bupati dan empat wali kota.
Tim Juri diketuai Agus Dermawan T, dengan anggota Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Atal S.Depari , dan Yusuf Susilo Hartono (sekaligus Ketua Pelaksana AK-PWI).
Dari 10 kepala daerah itu, dua di antaranya dari Jatim, yakni Bupati Magetan, Suprawoto, dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Penetapan dilakukan setelah melalui berbagai proses penilaian, mulai dengan seleksi administrasi, penjurian berkas proposal dan video, hingga presentasi dan tanya jawab dengan 10 nominasi.
Lamongan dengan bermacam terobosan budayanya yang berusaha merekonstruksi kejayaan dengan penemuan berbagai situs, memunculkan kembali budaya lama yang hampir tergerus, dan menjaga warisan budaya baik di masa Hindu-Budha, peradaban Islam, bahkan masa kolonial ini menjadi poin penting.
Selain itu juga menjadi bukti Lamongan sangat menyadari pentingnya membangun daerah dengan berbasis budaya, dengan menjaga keselarasan pada berbagai bidang khususnya IPTEK dan gaya kepemimpinan kepala daerah yang melayani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021