Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 Kampung Tangguh menjelang perayaan Hari Raya Natal dan tahun baru 2022.
Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir di Surabaya, Selasa, mengatakan, meski penerapan PPKM Level 3 secara Nasional dibatalkan, namun menjelang Natal dan tahun baru 2022, pengawasan protokol kesehatan di masyarakat harus tetap ditegakkan secara disiplin tinggi.
“Kami minta Satgas COVID-19 Kampung Tangguh diaktifkan lagi untuk pengawasan prokes,” katanya.
Akmarawita menilai saat ini sudah banyak kelonggaran prokes, sehingga dikhawatirkan bisa memicu terjadinya gelombang ketiga COVID-19.
Menurut dia, supaya tidak ada kejadian seperti tahun lalu, maka pihaknya menekankan pentingnya Satgas COVID-19 Kampung Tangguh.
Selain itu, lanjut dia, pengetatan prokes juga untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi pelajar SD dan SMP di Kota Surabaya yang rencananya dimulai pada tahun depan.
“Ini kan juga PTM mau buka tahun depan. Jangan sampai kemudian ada kluster baru terus membuat PTM terganggu. Kasihan juga mereka sudah lama belajar daring,” katanya.
Begitu juga tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) yang masih buka dengan kapasitas pengunjung 75 persen, Akmarawita menekankan protokol kesehatan tetap diperketat agar tidak terjadi kluster baru.
Pengetatan prokes di tempat hiburan, lanjut dia, bisa dilakukan dengan penempatan petugas dan berbagai langkah antisipatif lainnya seperti menggunakan masker dan aplikasi peduli lindungi.
“Dari masyarakat juga harus ada kesadaran supaya tidak berkerumun dan selalu mengenakan masker serta mencuci tangan. Pengusaha pun begitu, harus sadar jangan sampai menimbulkan kerumunan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir di Surabaya, Selasa, mengatakan, meski penerapan PPKM Level 3 secara Nasional dibatalkan, namun menjelang Natal dan tahun baru 2022, pengawasan protokol kesehatan di masyarakat harus tetap ditegakkan secara disiplin tinggi.
“Kami minta Satgas COVID-19 Kampung Tangguh diaktifkan lagi untuk pengawasan prokes,” katanya.
Akmarawita menilai saat ini sudah banyak kelonggaran prokes, sehingga dikhawatirkan bisa memicu terjadinya gelombang ketiga COVID-19.
Menurut dia, supaya tidak ada kejadian seperti tahun lalu, maka pihaknya menekankan pentingnya Satgas COVID-19 Kampung Tangguh.
Selain itu, lanjut dia, pengetatan prokes juga untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi pelajar SD dan SMP di Kota Surabaya yang rencananya dimulai pada tahun depan.
“Ini kan juga PTM mau buka tahun depan. Jangan sampai kemudian ada kluster baru terus membuat PTM terganggu. Kasihan juga mereka sudah lama belajar daring,” katanya.
Begitu juga tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) yang masih buka dengan kapasitas pengunjung 75 persen, Akmarawita menekankan protokol kesehatan tetap diperketat agar tidak terjadi kluster baru.
Pengetatan prokes di tempat hiburan, lanjut dia, bisa dilakukan dengan penempatan petugas dan berbagai langkah antisipatif lainnya seperti menggunakan masker dan aplikasi peduli lindungi.
“Dari masyarakat juga harus ada kesadaran supaya tidak berkerumun dan selalu mengenakan masker serta mencuci tangan. Pengusaha pun begitu, harus sadar jangan sampai menimbulkan kerumunan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021