Bupati Gresik, Jawa Timur Fandi Akhmad Yani menegaskan dirinya akan memfokuskan jajarannya untuk melakukan pengawasan di pelabuhan untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 Omicron

"Kami memang tidak memiliki bandara di Gresik, tetapi jangan lupa bahwa kami memiliki pelabuhan internasional, dan itu jumlahnya tidak hanya satu," kata Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani saat rapat koordinasi jelang Natal dan tahun baru 2022 di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai 4 kantor Bupati Gresik, Jumat.

Ia mengatakan hingga saat ini belum ada konfirmasi kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron masuk ke Gresik, namun pengawasan dan penegakan protokol kesehatan di pelabuhan harus tetap diperketat.

Gus Yani juga meminta adanya regulasi yang lebih ketat untuk pengawasan para awak kapal dan di wilayah pesisir yang masuk ke Gresik.

"Kita berdekatan dengan perairan dan tidak menutup kemungkinan karena ada pelabuhan internasional menjadi satu pintu keluar masuk wilayah Gresik. Minimal ada pengetatan di wilayah perairan, seperti penggunaan aplikasi peduli lindungi atau mereka yang belum vaksin kita bantu antarkan ke puskesmas," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah mengatakan hingga saat ini capaian vaksinasi COVID-19 di wilayah itu mencapai 80,4 persen untuk vaksinasi umum dan 61,9 persen untuk kelompok lanjut usia.

Mukhibatul mengatakan dengan capaian itu, masih kurang sekitar 197.446 sasaran dari vaksinasi kelompok umum untuk bisa mencapai 100 persen dan 41.376 ribu sasaran untuk kelompok lanjut usia.

Kadinkes menyampaikan saat ini Kabupaten Gresik sudah termasuk dalam wilayah level 1 COVID-19. Ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak yang saling bersinergi dengan baik dalam menyukseskan kegiatan vaksinasi.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021