DPD Partai Golkar Kota Surabaya menerima banyak masukan dari para aktivis muda mulai dari pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  hingga Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

"Pagi hari, saya menerima rombongan pengurus IPM dilanjut HMI Komisariat Urip Sumoharjo Surabaya dan dilanjut dengan pertemuan bersama IPNU Surabaya dan terakhir menerima saudagar muda Surabaya," kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, pihaknya berdiskusi banyak hal tentang kondisi sosial politik dan ekonomi di Kota Surabaya. Tidak hanya itu, diskusi juga berlanjut tentang bagaimana peran anak muda dimasa COVID-19 saat ini.

Arif Fahtoni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini juga meminta masukan dari aktivis aktivis muda ini tentang bagaimana Partai Golkar mengabdi di Kota Surabaya dari perspektif mereka. 

"Banyak saran, masukan bahkan kritikan yang kami terima, demi perbaikan kami Partai Golkar Surabaya," ujarnya.

Ia meminta saran, masukan dan kritikan karena percaya, anak muda masih memiliki objektivitas dalam menganalisa suatu peristiwa, dan yang pasti origininalitas ide mereka penting bagi perbaikan Golkar Surabaya kedepan.

Selain itu, Arif Fathoni juga menyampaikan bahwa kader Golkar sedari dini diajari untuk tidak menyalahkan kegelapan, namun harus membuat lilin sebagai lentera kehidupan. 

COVID-19 ini, lanjut dia, memang membuat masyarakat susah, namun ketika hanya menyalahkan datangnya COVID-19, maka tidak akan membuat waktu mundur kembali.

Untuk itu, kata dia, anak muda harus berpikiran bahwa COVID-19 haruslah dijadikan instrumen inovasi dan gaya hidup baru, yang melaksanakan usaha harus dengan diversifikasi usaha.

"Kelebihan pemahaman tentang teknologi informasi harus jadi modal anak muda untuk menambah kemanfaatn ekonomi. Termasuk konsolidasi organisasi juga bisa lebih mudah dengan proses daring dan lainnya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021