Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta masyarakat untuk segera vaksinasi COVID-19 dan melengkapinya demi melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat.
"Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," kata Johnny, dalam siaran pers, dikutip Kamis.
Dia melihat ada fenomena masyarakat menunda vaksinasi supaya bisa memilih merk vaksin, cara ini menyebabkan percepatan vaksinasi terhambat.
Saat ini ada 11 jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin karena semua merk yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.
Menurut Johnny, saat ini lebih dari 100 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.
Pemerintah mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian baru virus corona, Omicron, yang sudah terdeteksi di 45 negara.
Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat dan mempercepat pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.
"Untuk itu, masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan, jangan lengah dan batasi mobilitas," kata Johnny.
Indonesia pada Rabu (8/12) kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-149 dan 150. Pada hari itu, datang 767.520 dosis vaksin Pfizer dan empat juta dosis vaksin Covovax.
Vaksin Pfizer, yang tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, langsung didistribusikan ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Pemerintah berkomitmen mendapatkan stok vaksin baik melalui jalur bilateral maupun multilateral demi melindungi masyarakat dari ancaman virus corona.
Ditambah kedatangan vaksin ke-149 dan 150, total ada lebih dari 400 juta dosis vaksin COVID-19 di Indonesia, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi
Stok vaksin yang cukup, menurut Johnny, akan lebih optimal jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat untuk segera divaksin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," kata Johnny, dalam siaran pers, dikutip Kamis.
Dia melihat ada fenomena masyarakat menunda vaksinasi supaya bisa memilih merk vaksin, cara ini menyebabkan percepatan vaksinasi terhambat.
Saat ini ada 11 jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin karena semua merk yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.
Menurut Johnny, saat ini lebih dari 100 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap.
Pemerintah mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian baru virus corona, Omicron, yang sudah terdeteksi di 45 negara.
Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat dan mempercepat pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.
"Untuk itu, masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan, jangan lengah dan batasi mobilitas," kata Johnny.
Indonesia pada Rabu (8/12) kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-149 dan 150. Pada hari itu, datang 767.520 dosis vaksin Pfizer dan empat juta dosis vaksin Covovax.
Vaksin Pfizer, yang tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, langsung didistribusikan ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Pemerintah berkomitmen mendapatkan stok vaksin baik melalui jalur bilateral maupun multilateral demi melindungi masyarakat dari ancaman virus corona.
Ditambah kedatangan vaksin ke-149 dan 150, total ada lebih dari 400 juta dosis vaksin COVID-19 di Indonesia, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi
Stok vaksin yang cukup, menurut Johnny, akan lebih optimal jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat untuk segera divaksin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021